Ada Sejak 1800-an, Pabrik Gula Kedawoeng Saksi Pasuruan jadi Pusat Industri Gula Zaman Belanda

- 5 Oktober 2023, 11:09 WIB
Pabrik Gula Kedawoeng
Pabrik Gula Kedawoeng /Kemendikbud/

PR TASIKMALAYA – Indonesia mempunyai banyak pabrik gula yang tersebar di berbagai daerah pada jaman Belanda, khususnya di Pulau Jawa. Hal itu lantaran keadaan tanah, iklim, hingga penduduk yang cocok bagi perkembangan industri gula.

Di antara banyaknya pabrik gula tua, Pabrik Gula Kedawoeng di Pasuruan menjadi salah satu yang masih bertahan di Indonesia. Bahkan, menjadi saksi Pasuruan salah satu keresidenan penting bagi industri gula swasta Hindia Belanda.

Pabrik gula tua ini berlokasi di Desa Kedawoeng Kulon, Grati, Kabupaten Pasuruan. Salah satu dinding Pabrik Gula Kedawoeng terdapat sebuah plakat peresmian tertanggal 6 November 1989, yang menjadi tanda pembangunan pabrik oleh Ny. de Wed Lebret.

Baca Juga: Jakpus Bukan yang Tersempit, 6 Wilayah Terkecil di DKI Jakarta, Pantas Super Padat

Namun pabrik tua di Pasuruan ini kemungkinan telah berdiri jauh sebelum tahun 1989, mengingat plakat itu hanya menunjukkan tahun peresmian salah satu bangunan saja. Berbagai sumber bisa membuktikan bahwa pabrik gula ini telah berdiri sejak lama.

Ada lukisan terkait Pabrik Gula Kedawoeng yang dibuat seniman Hindia Belanda berjudul De Suikerfabriek Kedawoeng bij Pasoeroean op Java, yang dibuat tahun 1894. Lukisan yang kini disimpan di Rijkmueum, Amsterdam, Belanda, menjadi bukti bahwa pabrik telah

Dalam Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, Volume 5 Issue 1, yang terbit pada tahun 1871, nama Kedawoeng juga sudah disebutkan. Terbitan itu juga menyatakan bahwa Pasuruan adalah daerah yang penting bagi industri gula pada jaman dulu.

Baca Juga: Terbesar se-Indonesia, 6 Provinsi Ini Punya Kebun Jambu Mete Paling Luas, Lebih dari 150 Ribu Hektar

Pabrik Gula Kedawoeng dimiliki oleh Gerrit Lebret. Ketika itu, pabrik sudah menggunakan teknologi mesin uap dan mesin vakum untuk operasional pabrik. Pekerja pabrik gula merupakan penduduk yang tinggal di Kedawung.

Menurut Kemendikbud, populasinya terdiri dari 2979 jiwa, termasuk 1447 laki-laki dan remaja. Lahan yang dimiliki pabrik ini juga cukup luas, yakni mencapai 214 ½ bouw (ukuran lahan masa kolonial), di mana 1 bau luasnya antara 0,7 sampai 0,8 ha.

Baca Juga: Hanya 4 Daerah di Jawa Barat Punya Peternakan Babi, Total Ada 8500 Ribu Ekor Diternak

Dari lahan tersebut, pada 1866, produksi gula di pabrik Kedawoeng mencapai 15.833 pikul (1 pikul = 60-62 kg).  Sementara rata-rata produksi per bouw adalah 74 pikul.

Produksi pada tahun 1866 sebelumnya mengalami penurunan, karena sekitar dua tahun sebelumnya, produksi dapat mencapai 19,27 pikul atau 95 pikul per bouw.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah