Seleksi CPPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025 Dibuka, Pelamar Diimbau Realistis dan Siapkan Diri Secara Matang

PR Tasikmalaya - 2 Jul 2025, 21:00 WIB
Penulis: Ade Parhan
Editor: Tim PR Tasikmalaya
Seleksi CPPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025 Dibuka, Pelamar Diimbau Realistis dan Siapkan Diri Secara Matang
Seleksi CPPPK Tenaga Kesehatan Kejaksaan 2025 Dibuka, Pelamar Diimbau Realistis dan Siapkan Diri Secara Matang /

PR TASIKMALAYA – Di tengah tingginya animo masyarakat terhadap profesi di instansi pemerintah, Kejaksaan Republik Indonesia resmi membuka seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) untuk formasi tenaga kesehatan tahun anggaran 2025. Rekrutmen ini mencakup puluhan posisi, mulai dari dokter spesialis hingga teknisi medis, dan menjadi peluang emas bagi para profesional kesehatan yang siap mengabdi untuk negeri.

Namun, di balik peluang besar tersebut, para pencari kerja diingatkan untuk tidak sekadar terpikat pada besaran gaji atau status pekerjaan. Menurut pengamat karier publik, banyak pelamar justru gagal karena memilih posisi yang tidak sesuai dengan kemampuan maupun latar belakang pendidikan mereka.

“Mengejar pekerjaan karena nominal, tanpa persiapan dan kecocokan bidang, sering kali membuat pelamar frustrasi di tengah jalan,” ujar Andini Rahma, konsultan rekrutmen sektor publik.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi P3K 2024 Tahap 2 Berakhir Hari Ini, Simak Jadwal DRH dan Penetapan NI P3K

Peluang Besar, Tapi Butuh Persiapan Serius

Dalam pengumuman bernomor PENG–4/C/Cp.2/07/2025, Kejaksaan membuka lebih dari 50 posisi yang mencakup tenaga medis spesialis, dokter umum, dokter gigi, apoteker, perawat, teknisi laboratorium, hingga epidemiolog. Pelamar diwajibkan memenuhi sejumlah syarat administratif seperti STR dan SIP aktif, serta dokumen pendukung yang harus diunggah melalui laman resmi SSCASN mulai 2 Juli 2025.

Selain kelengkapan dokumen, pengalaman kerja dan kecocokan kompetensi sangat diutamakan. Kejaksaan menyaring hanya pelamar yang benar-benar sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dipilih, baik dari segi akademik, pengalaman, maupun kondisi kesehatan fisik dan mental.

Pilih Sesuai Bakat dan Kapasitas

Di sisi lain, para pencari kerja diminta untuk realistis dalam menentukan posisi yang dilamar. Memaksakan diri pada jabatan bergengsi tanpa latar belakang yang kuat justru dapat merugikan pelamar sendiri.

“Persaingan di sektor kesehatan sangat ketat. Untuk itu, kenali keahlian Anda, siapkan diri, dan pilih posisi yang betul-betul sesuai,” tambah Andini.

Baca Juga: Terancam Gagal Terima SK, Ini Tiga Penyebab Honorer Lulus Seleksi P3K 2024 Bisa Gugur

Halaman:

Tags

Komentar

Terkini