PR TASIKMALAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan sekolah virtual yang di gagas oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
Program tersebut diharapkan mampu membuka kembali semangat anak-anak yang mengalami putus sekolah yang biasanya terkendala biaya.
Kendala tersebut yang akhirnya mereka sempat mengubur cita-citanya dan memilih untuk bekerja.
Baca Juga: BPBD Jabar Siap Siaga Hadapi Dampak Iklim La Nina di Berbagai Wilayah
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, dari laman Pemprov Jateng, program itu salah satunya dirasakan oleh Syawalianti Dara.
Gadis yang berasal dari Desa Juwangi, Boyolali menceritakan kisahnya yang terpaksa harus bekerja di Kota Semarang.
Syawalianti pun menjadi cleaning service karena tidak mampu melanjutkan sekolah, seusai mengikuti pembekalan kelas virtual di SMAN 1 Kemusu, Selasa, 20 Oktober 2020.
Baca Juga: Bahas Penanggulangan Covid-19, PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia
“Saya baru lulus SMP tahun ini, tapi karena tidak ada biaya, saya tidak bisa sekolah di SMA dan akhirnya bekerja di Semarang,” kata Syawalianti.
Gadis yang akrab disapa Lia itu mengaku sejak di bangku SMP sudah menanamkan cita-cita ingin menjadi polisi wanita (Polwan).