Network
PR TASIKMALAYA - Rapor Pendidikan 2.0 baru saja dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) Rabu, 10 Mei 2023. Namun bagaimana cara mengakses platform tersebut?
Dalam artikel kali ini, kita akan membagikan informasi mengenai cara akses Rapor Pendidikan 2.0. Dengan mengetahui caranya, kalian bisa menggunakan laman tersebut tanpa kebingungan.
Ketahui cara akses Rapor Pendidikan 2.0 dibawah ini dengan mudah dan praktis tanpa ribet. Berikut cara untuk mengakses platform dari Kemendikbud ristek.
Cara Akses ke Rapor Pendidikan 2.0
1. Masuk ke dalam laman https://raporpendidikan.
2. Kemudian pilih dan ketuk 'masuk'
3. Setelah itu login dengan email yang memiliki akhiran @dinas.belajar.id atau @admin.jenjang.belajar.id
Jika kalian belum mengetahui cara membuat akun belajar.id, simak caranya di bawah ini.
Akun email dengan akhiran belajar.id diperlukan untuk bisa masuk dan login ke dalam Rapor Pendidikan 2.0.
Baca Juga: Pembunuh Bos Galon di Semarang Sempat Kabur Sebelum Diringkus, Pelaku: Keenakan Pihak Kepolisiannya
Cara Membuat Akun Belajar.id
Pertama, masuk ke halaman https://belajar.id/
Kedua, pilih tipe penggunaan sesuai peran kalian
Ketiga, ketuk kolom 'cari akun belajar.id'
Keempat, masukan NPSN, lalu klik selanjutnya
Kelima, isi data diri dengan lengkap dan benar
Keenam, setelah selesai, kalian akan diperlihatkan dengan status keaktifan akun kalian.
Apa itu Rapor Pendidikan 2.0?
Rapor Pendidikan 2.0 adalah sebuah platform rapor untuk mendukung satuan pendidikan ketika akan melakukan perencanaan program berbasis data.
Baca Juga: Tes IQ: Dapat Lihat 3 Perbedaan Antar Gambar? Layak Disebut Jenius Jika Melihatnya dalam 20 Detik
Kami menghadirkan platform Rapor Pendidikan untuk membantu satuan pendidikan melakukan perencanaan berbasis data,” katanya di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Dalam versi 2.0 ini, platform Rapor Pendidikan diperluas hingga pendidik bisa mengaksesnya. Sehingga diharapkan mampu menciptakan gotong royong antara kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator.
“Kini kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan operator sekolah dapat mengambil peran dalam memahami kondisi satuan pendidikan dan menentukan prioritas pembenahan bersama,” ucap Nadiem menjelaskan.***
