PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini seperti diketahui, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan Kemendikbud.
Dalam hal ini, mereka menyatakan Bahwa program tersebut tidaklah jelas, sehngga membuat mereka harus mundur dari program tersebut.
Mereka mengkritik tidak jelasnya klasifikasi organisasi yang mendapatkan bantuan dana Program Organisasi Penggerak, serta kejanggalan dalam proses verifikasi.
Baca Juga: Dinilai Tak Becus Tangani Kasus Djoko Tjandra, Kepala BIN Dikecam untuk Dipecat dari Jabatan
Menanggapi persolanan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim kemudian menyatakan permohonan maafnya.
Permohonan maaf ini ditujukan langsung pada Organisasi Islam NU, Muhammadiyah dan PGRI.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul," ujarn Nediem di Jakarta, Selasa 28 Juli 2020.
Baca Juga: Bertemu di Pemakanan Putranya, Seorang Nenek Janda 71 Tahun Menikahi Bocah Berusia 17 Tahun
Tak hanya itu, ia pun meminta bimbingan selama proses POP itu masih berlangsung.