Revitalisasi 71 Bahasa Daerah oleh Kemendikbudristek

1 April 2023, 17:18 WIB
Kemendikbudristek akan merevitalisasi 71 bahasa daerah yang terdapat di 25 provinsi Indonesia untuk mengasah kreativitas. /ANTARA/Juraidi

PR TASIKMALAYA – Revitalisasi bahasa daerah merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan meningkatkan fungsi bahasa dan sastra daerah agar tidak mengalami kepunahan. Dalam hal ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek akan merevitalisasi 71 bahasa daerah di 25 provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini dilakukan sebagai respon dari banyaknya penutur sejati bahasa daerah yang tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasanya. Jika tidak dilakukan tindakan preventif, maka Indonesia akan kehilangan banyak bahasa daerah.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Hafidz Muksin menerangkan bahwa tujuan utama revitalisasi tersebut adalah agar bahasa daerah tetap terjaga dan lestari keberadaannya.

Keterangan tersebut ia sampaikan pada acara diseminasi prioritas bidang bahasa dan kesastraan di Kota Medan. Adapun kegiatan tersebut dalam rangka Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Badan Bahasa yang ikut dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Baca Juga: Berhasil Juara di BRI Liga 1, Bernardo Tavares Ungkap Perjuangan PSM Makassar Jemput Kemenangan

Menurutnya, di Indonesia masih terdapat 718 bahasa daerah dan banyak di antaranya yang terancam punah. Adapun penyebabnya yaitu lantaran para penutur asalinya tidak lagi menggunanakan dan mewariskan bahasanya.

"Kepunahan bahasa berarti hilangnya kekayaan batin para penutur bahasa tersebut," katanya.

Ia berharap, revitalisasi bahasa dan sastra daerah akan menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi penuturnya. Hal ini penting dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan eksistensi bahasa tersebut. Selain itu, ia berharap agar kaum muda menjadi penutur aktif bahasa daerahnya. Penutur yang menggunakan bahasa aslinya dengan suka cita melalui media yang mereka sukai.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Hidayat Widayanto menjelaskan bahwa kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan penuh dari pihak-pihak yang terlibat. Dalam hal ini, kepada daerah, akademisi, pelaku kesenian, hingga anak-anak harus menunjukkan peran aktif sehingga revitalisasi dapat menunjukkan hasil yang memuaskan.

Baca Juga: Tes IQ: Sambil NGABUBURIT, Ayo Temukan Perbedaan di Antara 2 Gambar yang Sama Persis Ini!

"Anak-anak dapat mengembangkan bahasa daerah melalui materi yang ia sukai. Pengalaman 2022 menunjukkan bahwa anak-anak sangat senang dan bahagia dalam menunjukkan kebolehan mereka berbahasa daerah melalui festival yang berjenjang dari tingkat sekolah sampai pada tingkat nasional," katanya.

Hal ini menunjukkan bahwa ternyata ada kegaiatan yang sangat strategis dalam menjaga dan meningkatkan eksistensi bahasa dan sastra daerah. Hal ini penting untuk diketahui dan dijalankan, mengingat daya hidup bahasa daerah begitu rentan meski dengan jumlah penutur yang relatif banyak.

Selain itu, Hidayat mengatakan bahwa terdapat tujuh materi yang dapat dikembangkan anak dalam meningkatkan kegiatan berbahasa. Materi yang dimaksud yaitu membaca dan menulis aksara daerah, menulis cerita pendek, membaca dan menulis puisi, mendongeng, pidato, menyanyi, dan komedi tunggal (stand up comedy).***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler