Network
PR TASIKMALAYA - Program naturalisasi pemain menjadi salah satu program yang tengah gencar dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhir-akhir ini. Hal itu membuat banyak anggapan dari publik terkait nasib pemain lokal.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum PSSI I, Zainudin Amali menyatakan bahwa salah satu tujuan dari melakukan naturalisasi adalah untuk memacu para pemain lokal. Sehingga para pemain tersebut dapat dengan serius untuk bersaing guna bermain di timnas.
“Dengan mereka masuk ke dalam timnas, pemain-pemain lokal kita terpacu untuk bersaing. Karena di satu posisi calonnya banyak,” katanya menjelaskan sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis, 7 Maret 2024.
Zainudin memberi contoh kehadiran Ragnar Oratmangoen yang tengah dalam proses naturalisasi baru-baru ini. Sebagai pemain yang berposisi di sayap kiri, kehadirannya dapat mengancam pemain yang bermain di posisi yang sama.
Baca Juga: Persija Akan Lawan Persib Bandung di Laga Lanjutan BRI Liga 1, Thomas Doll Harapkan Hal Ini
Dengan demikian, sebuah persaingan untuk menjadi pilihan utama semakin ketat. Sehingga para pemain dapat termotivasi untuk tampil lebih baik dan memberikan kontribusi bagi tim. Sebab menurutnya, tak ada pemain yang senang berada di bangku cadangan.
“Ini sekarang ada yang posisi sayap kiri (Ragnar), pasti (pemain) yang sayap kiri yang ada sekarang pasti termotivasi untuk jangan sampai tidak dimainkan. Sebab untuk pemain sepak bola kalau dicadangkan, duduk di bench itu tidak enak,” katanya menambahkan.
Tak hanya itu, penambahan pemain naturalisasi di berbagai posisi juga dapat memberikan opsi yang melimpah bagi pelatih, katanya. Sebab dengan begitu, para pemain dapat berada dalam skema rotasi dan kebutuhan lainnya.
Zainudin juga menyoroti terkait potensi absennya para pemain. Dengan banyaknya pilihan di semua posisi dengan kualitas yang sama, membuat pelatih tak perlu risau jika ada pemain yang mengalami cedera atau hal teknis lainnya.
