PSSI Hormati Keputusan Polri Terkait Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur

- 7 Oktober 2022, 11:50 WIB
PSSI.
PSSI. /Pssi.org/

PR TASIKMALAYA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi telah mengumumkan para tersangka dalam tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita secara resmi telah ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan lima orang lainnya dari anggota Kepolisian.

Pengumuman beberapa tersangka tersebut sebagaimana dalam menindaklanjuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya memerintahkan untuk dapat mengusut tuntas kasus tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menghormati dalam proses hukum yang sedang dilakukan oleh pihak Polri dalam mengusut tuntas tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Perhatian Serius Jokowi Terhadap Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Ketum PSSI: Terima Kasih Bapak Presiden

“Saya sudah mendengar tentang itu dan PSSI menghormati penetapan tersangka yang baru saja dibacakan Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” kata Mochamad Iriawan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PSSI, Jumat, 7 Oktober 2022.

Seperti yang diketahui bersama bahwa tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur terjadi seusai laga derby dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 di pekan ke 11 yang mempertemukan kedua tim besar antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Pertandingan Big Match tersebut berhasil dimenangkan oleh tim tamu dengan skor akhir Arema FC 2-3 Persebaya Surabaya.

Selama pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur tersebut awalnya berjalan dengan lancar.

Baca Juga: PSSI Resmi Hentikan BRI Liga 1 Imbas Tragedi Kanjuruhan, Sampai Kapan?

Namun, setelah pertandingan berakhir dimana sejumlah pendukung Arema FC yaitu Aremania yang merasa kecewa atas kekalahan tim kesayangannya mencoba untuk memasuki area lapangan.

Kemudian petugas pengamanan yang berjaga, mencoba untuk melakukan upaya dalam pencegahan terhadap beberapa suporter Aremania yang memasuki lapangan.

Namun upaya yang dilakukan oleh petugas keamanan tersebut tampaknya tidak berhasil dan kerusuhan pun terus terjadi sehingga menyebabkan korban luka-luka dan korban jiwa.

Sehingga tragedi kerusuhan tersebut mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan juga termasuk dua anggota polisi yang turut menjadi korban.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x