Network
PR TASIKMALAYA - Pertandingan tenis meja atau pingpong antara Deddy Mahendra Desta dan Abdel Achrian selesai diselenggarakan pada Minggu malam, 6 Februari 2022.
Duel antara Desta dan Abdel berlangsung di GBK Arena, dengan dihadiri legenda pingpong dan sejumlah tokoh lain seperti Temon Templar. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Abdel.
Laga persahabatan bertajuk “Pertandingan Pingpong Terbesar Abad Ini” berhasil menyita perhatian dari berbagai kalangan karena telah menghidupkan kembali gairah olahraga tenis meja di Tanah Air.
Meski sekedar untuk ‘senang-senang’, Desta dan Abel ternyata memiliki misi yang mulia di balik pertandingan tenis meja ini.
Kedua selebriti itu mengatakan bahwa pertandingan ini didedikasikan untuk olahraga tenis meja di Tanah Air.
Mereka berdua sangat ingin tenis meja dapat kembali dimainkan dan dikenal secara luas oleh masyarakat di Indonesia.
Tak hanya itu, Desta dan Abdel pun ingin masalah internal yang dialami PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) agar segera terselesaikan.
Melalui akun Twitternya, Desta berhadap pertandingan ini dapat membuka mata dan hati pengurus tenis meja di Tanah Air.
Baca Juga: Bedah Taktik Xavi yang Buat Barcelona Gulung ATM 4-2 Malam Tadi, 'Inverted Full Back'
Pasalnya, konflik di tubuh PTMSI menyebabkan mandeknya kompetisi tenis meja sehingga para atlet menjadi terlantar.
“Semoga friendly match yang menyita perhatian ini bisa membuka mata dan hati pengurus tenis meja Indonesia,” ungkap sahabat Vincent Rompies sambil menyelamati Abdel di akun Twitter @desta80s pada Minggu.
“Jangan ribut-ribut terus hingga mengorbankan atlet-atlet kita. Mereka butuh kompetisi. Salam damai. Maju terus Tenis Meja Indonesia!!” tegasnya.
Abdel juga menyuarakan yang sama terkait nasib tenis meja di Indonesia melalui unggahan di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Kalah Ping Pong dari Abdel Tetap Semangat, Desta Justru Lemas Gara-gara ini
“Terimakasih @desta80s untuk pertandingan semalam. Semoga nasib pingpong di Indonesia tidak dipingpong lagi sama organisasinya,” kata mantan partner Mamah Dedeh itu melalui akun Twitter @abdelachrian pada Senin, 7 Februari 2022.
Setelah bertanding pun Abdel menyampaikan pesan agar pengurus tenis meja bisa kembali fokus terhadap atlet.
“Lo pada urusin yang di bawah aja deh. Lo mau berantem yang di atas boleh, tapi yang di bawah dikasih pertandingan,” ungkap Abdel setelah bertanding.
Polemik yang terjadi di induk organisasi tenis meja Indonesia telah berjalan lebih dari tujuh tahun.
Kondisi ini menjadi perhatian para pemerhati olahraga untuk berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Januari lalu.
"Surat terbuka kepada presiden sudah kami kirim per 28 Januari. Informasi yang kami dapat, surat sudah ada di meja presiden," kata salah satu pemerhati tenis meja Indonesia Singgih Yehezkiel pada Jumat, 31 Januari 2022, dikutip dari Antara.
Induk organisasi tenis meja Indonesia saat ini ada tiga, yaitu Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) pimpinan Oegroseno dan dua Pengurus Besar (PB PTMSI) pimpinan Lukman Edi dan Peter Layardi.
"Harapan kami surat terbuka ditanggapi oleh presiden, karena kalau tidak secepatnya diselesaikan akan mengganggu pembinaan dan berdampak pada kemunduran," tutur Singgih.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Keterangan Bupati Langkat soal Kerangkeng Manusia: Terima Kasih KPK
"Ini kami lakukan atas dasar cinta pada tenis meja. Yang jelas kami akan memfasilitasi tiga induk organisasi untuk bertemu dan duduk bareng membahas permasalahan yang ada," sambungnya.***
