Tugas Berat Ralf Rangnick untuk Ubah Nasib Manchester United

- 30 November 2021, 11:04 WIB
Begini tugas berat Ralf Rangnick untuk mengubah nasib Manchester United yang tengah tertinggal dari Liverpool, Chelsea, dan Manchester City.
Begini tugas berat Ralf Rangnick untuk mengubah nasib Manchester United yang tengah tertinggal dari Liverpool, Chelsea, dan Manchester City. /REUTERS/KAI PFAFFENBACH/

PR TASIKMALAYA - Ketika Ralf Rangnick menganalisis pertandingan Manchester United baru-baru ini, gol pembuka Cristiano Ronaldo dikabarkan melawan Villareal telah membuatnya tersenyum.

Tekan tinggi untuk menciptakan peluang adalah ciri khas tim yang dilatih oleh Rangnick dan ada elemen lebih penting dari tekanan yang lebih tinggi dari hasil imbang United ketika melawan Chelsea.

Dalam banyak hal, Rangnick ikut bertanggung jawab atas pemecatan Ole Gunnar Solskjaer meskipun secara tidak sengaja.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari FourFourTwo, Rangnick telah membantu membentuk sepak bola dua rival terbesar United saat ini di Liverpool dan Chelsea.

Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends 30 November 2021, Dapatkan Hadiah Menarik

Hal itu mungkin berkontribusi terhadap Solskjaer musim ini yang menganut gaya bermain serangan balik.

Baik Thomas Tuchel maupun Jurgen Klopp memuji Rangnick karena menginspirasi taktik Gegenpressing mereka sendiri, taktik penguasaan bola tinggi yang telah ia terapkan bersama timnya sejak 1980-an.

Chelsea dan Liverpool tampak tidak menyenangkan karena Rangnick akan menjadi manajer sementara Setan Merah.

Rangnick juga mempunyai misi untuk memantau perubahan gaya bermain United selama sisa kompetisi dan seterusnya dalam peran sebagai konsultan United.

Baca Juga: Tes Psikologi Visual: Perhatikan Hewan Apa yang Dilihat Pertama? Temukan Karakter Terdalam Anda

Manajer kelahiran Backnang itu telah lama berafiliasi dengan Inggris setelah belajar di University of Sussex tempat ia menggunakan waktunya di Inggris untuk bermain sepak bola non-liga untuk Southwick.

Tak lama dari periode itu, harapan Rangnick untuk menjadi seorang pemain profesional akan selesai ketika dia pindah dari Stuttgart dan mengalihkan fokusnya ke manajemen dengan peran pertama kepelatihannya di FC Viktoria Backnang.

Sebagai pelatih klub kota kelahirannya, kesempatan bertemu dengan Dynamo Kiev pada tahun 1983 membuat Gegenpressing yang terkenal itu pertama kali terbentuk.

Dari sana, filosofi Rangnick dibentuk dan pada akhirnya akan membawanya kembali ke Stuttgart tempat ia memulai di tahun 1990-an untuk memimpin tim U-19 Stuttgart dan pada akhir dekade akhirnya dia menjadi pelatih utama.

Baca Juga: Pria Tiongkok Ini Kembali Rujuk Demi Bisa Urus Mantan Istri hingga Maut Memisahkan Mereka

Setelah karier kepelatihannya dipetakan hampir 30 tahun, Rangnick menerima tantangan baru pada 2012 ketika ia mengambil peran sebagai direktur sepak bola di Red Bull Salzburg dan RB Leipzig.

Di mata Rangnick, konsep, kompetensi, dan modal adalah dasar yang dibutuhkan untuk membangun tim yang pada intinya berfokus pada penerapan DNA tertentu dan menemukan orang-orang terbaik untuk setiap pekerjaan.

Tugas awalnya untuk enam bulan kedepan di United adalah untuk menutup kesenjangan dengan anak didiknya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: FourFourTwo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x