"Penalti adalah satu-satunya yang diminta untuk saya sumbangkan untuk tim. Saya bisa mencetak penalti dalam tidur saya jadi mengapa tidak?
"Itu sudah ada di kepala saya berulang kali sejak saya bermain bola dan mungkin tidak ada kata untuk menggambarkan bagaimana rasanya," lanjutnya.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Terakhir, Rashford hanya bisa menyampaikan permintaan maaf atas kegagalannya mengeksekusi yang membuat Inggris gagal meraih gelar juara Euro 2021.
Penyerang Manchester United itu memuji skuad The Three Lions, dengan mengatakan "persaudaraan telah dibangun dan tidak dapat dipatahkan".
Rashford pun dapat menerima kritik atas penampilannya dan kegagalan saat mengeksekusi penalti.
Baca Juga: Ikatan Cinta 13 Juli 2021: Papa Surya Buktikan Mama Sarah Bukan Pembunuh Roy, Elsa Teror Sumarno
Pria berusia 23 tahun itu juga menyampaikan tentang perlakuan rasisme yang diterimanya.
"Apakah itu warna kulit saya, di mana saya dibesarkan atau bagaimana saya memutuskan untuk menghabiskan waktu saya di luar lapangan.
"Saya Marcus Rashford, 23 tahun, pria kulit hitam dari Withington dan Wythenshawe, Manchester Selatan. Jika saya tidak punya apa-apa lagi, saya punya itu," begitu pesannya.