PR TASIKMALAYA – Presiden FC Barcelona Joan Laporta mengadakan pertemuan dengan sang pelatih, entrenador Ronald Koeman.
Kabarnya, pertemuan Joan Laporta tersebut membahas tentang nasib Ronald Koeman di Barcelona.
Secara keseluruhan, mulai dari rencana Ronald Koeman ke depan, hingga masalah keterpurukan Barcelona yang menghinggap saat ini.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Tengah Melonjak, Infeksi Jamur Hitam Kini Serang Ribuan Warga India
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Tommy Desky, Kamis, 13 Mei 2021 tersebut, pengamat sepakbola Tommy Desky mengamati pertemuan keduanya di sebuah restoran.
Selesai pertemuan, jurnalis yang sudah menunggu di depan restoran bertanya kepada Joan Laporta hasil yang didapatkan.
Namun, Joan Laporta hanya menyatakan bahwa jamuan makan tersebut adalah pertemuan yang wajar antara presiden klub dan pelatih.
Baca Juga: Luna Maya dan Sophia Latjuba Saling Tukar Cerita Pengalaman Bersama 'Si A', Ariel Noah?
Tommy Desky berpendapat bahwa pernyataan Joan Laporta itu mengindikasikan bahwa posisi pelatih yang dipegang Ronald Koeman saat ini aman-aman saja.
Mengamini pernyataan Joan Laporta, sebagai pelatih Barcelona, Ronald Koeman menyebutkan pertemuan itu terjadi dalam suasana yang bagus.
Tommy Desky lalu menyimpulkan dari kedua pernyataan orang penting di Barcelona tersebut bahwasanya sang pelatih akan aman, stay bertahan pada musim depan.
Baca Juga: Huruf Pertama S hingga Z Nama Seseorang yang Mampu Ungkap Kepribadian Seseorang
Hal itu bisa terjadi jika tidak ada ‘bencana’ yang melanda Barcelona lagi.
Sebelumnya, Joan Laporta sendiri pernah menjadi presiden Barcelona di rentang tahun 2003-2010.
Di masa awal kepemimpinannya di klub Catalan itu, Barcelona dilatih oleh pelatih asal Belanda, Frank Rijkaard.
Baca Juga: Tips Langgeng dengan Suami ala Soraya Larasati, Jangan Memaksakan Kehendak
Rijkaard sendiri menangani Barcelona dari tahun 2003-2008, selama lima tahun. Pascaitu, Josep ‘Pep’ Guardiola mengambil alih kursi kepelatihan.
Pep Guardiola sendiri melatih Barcelona dari tahun 2008-2012, atau selama empat tahun.
Tommy Desky melanjutkan analisisnya. Dari dua kasus tersebut, menurutnya, tidak ada pelatih yang memiliki ‘umur pendek’ ketika menangani Barcelona di bawah kepemimpinan presiden klub Joan Laporta.
Mereka diberi waktu, didukung berkembang untuk membangun tim. Salah satu transfer hebat Barcelona di masa awal Joan Laporta adalah didatangkannya Ronaldinho.
Dalam artian, menurut Tommy Desky, Joan Laporta mencoba membaca keinginan dari Ronald Koeman saat ini di momen makan bersama tersebut.
Menurut Tommy Desky, ini seperti de javu. Periode pertama kepemimpinannya, Barca dipimpin pelatih asal Belanda.
Sama halnya dengan kali ini ketika di periode kedua kepemimpinanya, Barca dilatih oleh pelatih asal Belanda.***