PR TASIKMALAYA - Lanjutan La Liga Minggu, 21 Mei 2023 mempertemukan Real Madrid dengan tuan rumah Valencia. Pertandingan ini menjadi laga pertama Real Madrid setelah tumbang diajang Champions League oleh wakil Premier League, Manchaster City.
Namun Kembali, Madrid harus menelan pil pahit dan mengakui kemenangan tuan rumah, Valencia.
Pertandingan ini pun diwarnai aksi tidak terpuji dari beberapa fans tuan rumah. Kans-kans yang menggelora di stadion Mestalla mengarah pada rasisme yang tertuju kepada salah satu pemain Real Madrid, Vinicius Junior.
Sang Pemain sampai menunjuk orang yang menghinanya di tribun dan menyebabkan pertandingan ditunda selama 10 Menit.
Baca Juga: Prediksi Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions 18 Mei 2023, Laga Hidup dan Mati Kedua Tim
“Itu bukan yang pertama kali, bukan yang kedua, bukan juga yang ketiga. Rasisme merupakan hal yang normal di La Liga. Kompetisi menganggapnya normal, federasi menganggapnya normal dan para rival mendukungnya," kata Vinicius Junior di akun Twitter pribadinya.
Vinicius memang kerap menerima ejekan rasial dari pendukung tim lawan. Bahkan ironisnya, kejadian ini terjadi kala kepolisian Spanyol tengah menyelidiki dugaan kejahatan rasial terhadap pemain asal Negeri Samba itu.
Diketahui bahwa sebelumnya, telah ditemukan sebuah Manekin yang mengenakan Nomor Punggung 20 digantung disebuah jembatan di dekat pusat latihan Real Madrid.
Baca Juga: Prediksi Real Madrid vs Manchester City di Liga Champions 10 Mei 2023, Adu Kuat Lini Depan Kedua Tim
Pihak La Liga pun memang sudah mengajukan keluhan dan penolakan terhadap prilaku rasial di sepakbola Spanyol. Terakhir kali, pihak La Liga mendukung pelimpahan kasus di Pengadilan Mallorca terkait ujaran rasial terhadap pemain yang sama, Vinicius Junior.
“Saya kuat dan saya akan melawan para rasis meskipun itu jauh dari sini” ujarnya dalam unggahan yang berbeda seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Gurdian pada Senin, 22 Mei 2023.
Vinicius Junior sendiri memang sering menjadi sasaran rasisme. Sebelum melawan Valencia, ia bahkan mengalami hal yang sama saat Real Madrid melawan Mallorca, Osasuna, Real Valladolid, dan Atletico Madrid.
Banyak dukungan yang mengalir kepada sang pemain, terutama dari internal Real Madrid. Sang Pelatih, Carlo Ancelotti, rekan setimnya Elder Millitao, dan Presiden Konfederasi Sepakbola Brazil, Ednaldo Rodridues turut mendukung sang pemain dan mengutuk kejadian rasisme yang terjadi untuk kesekian kalinya di Spanyol.
Baca Juga: Girona Tekuk Real Madrid dengan Skor 4-2, Quatrick Castellanos Jadi Mimpi Buruk Los Blancos
La Liga Spanyol memang merupakan salah satu kompetisi sebakbola bergengsi. Tidak sedikit, klub-klub sepakbola jebolan La Liga yang menjadi pusat kekuatan sepakbola Eropa.
Pemain-pemain yang merumput di La Liga pun, mampu bersaing dengan pemain-pemain dari liga-liga top Eropa lainnya seperti Premier League dan Serie A.
Namun ironisnya, masih banyak ditemukan kasus-kasus rasial yang sudah tidak memiliki tempatnya lagi dalam sepakbola modern.***