Network
PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu, PDIP menduga dan curiga adanya manuver dari para menteri untuk kepentingan maju di Pilpres 2024.
Usai kecurigaan itu muncul, para relawan menyampaikan dorongan untuk segera melakukan reshuffle para kabinet Jokowi.
Namun, beredar kabar bahwa semua menteri diusulkan untuk diganti, kecuali ada tiga menteri terbaik diminta untuk tetap dipertahankan.
Baca Juga: Relawan Covid-19 Selaraskan Strategi di Lapangan, Bekerja Tanpa Berkerumun
Usulan muncul dari kelompok Jokowi yang merasa gerah dengan jebloknya tingkat kepuasaan rakyat atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam satu tahun pertama.
Diketahui, dorongan keras untuk reshuffle kabinet yang datang dari kelompok pendukung Jokowi ini tidak dibantah oleh pihak Istana Kepresidenan.
Berdasarkan hal tersebut, muncul dugaan dan indikasi bahwa ini merupakan kode keras bahwa reshuffle kabinet semakin dekat waktunya.
Baca Juga: Kominfo Buka Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan D3 hingga S1 dan Fresh Graduate
Ditambah, presiden sendiri kabarnya kerap merasa jengkel dengan kinerja menteri di tengah pandemi Covid-19.
"Memang reshuffle itu hak prerogatif Presiden, yang memutuskan kapan dan siapa yang kena reshuffle.
"Tetapi Presiden mesti perhatikan juga masukan, tidak hanya dari relawannya saja, tapi juga dari masyarakat umum," kata Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi, Jumat, 30 Oktober 2020.
Baca Juga: Tanggapi 'Milenial', Ossy Dermawan: SBY Tak Pernah Menyalahkan Generasi Muda
Dedy menyebut, hasil lembaga survei tentang kinerja pembantu Presiden bisa menjadi salah satu masukan.
Misalnya, hasil survei yang dilakukan Lembaga Charta Politika Indonesia, menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sebagai tiga menteri berkinerja terbaik selama masa pandemi Covid-19.
“Yang mau ada reshuffle itu bukan cuma kami relawan tapi juga rakyat kebanyakan. Evaluasi kami jelas, di luar Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan Menteri Pertahanan, silakan Presiden Jokowi mengevakuasi dan me-reshuffle menteri di kabinet," terangnya.
