PR TASIKMALAYA - Bukan kali pertama, penangkapan kelompok penodong yang beraksi di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto mengatakan, para pelaku penodong kerap merupakan satu keluarga,
“Pelaku penodongan berasal dari keluarga yang juga pernah melakukan kejahatan sama,” ucapnya dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam RRI.
Dia mengatakan penodongan yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pelaku ketika masih di Lapas sejak 2018.
Baca Juga: Risma Diduga Jelekan Paslon Lain saat Kampanye dan Terancam Penjara, DPD KAI: Lebih Baik Mundur!
"Orang tua MRR atau Kapten ini juga melakukan perbuatan yang sama yakni penodongan terhadap penumpang yang baru turun di Terminal dan masih di Lapas sejak 2018," ujarnya di Mapolsek Tanjung Priok, Jumat 23 Oktober 2020.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra menjelaskan, satu keluarga Kapten adalah pelaku kejahatan.
"“Kapten ini kecil, tapi anak buahnya umur-umur 20 sampai 22 tahun. Satu keluarga pemain semua. Itulah yang disebut regenerasi sehingga rekan yang dia pimpin adalah anak buah bapak dan ibunya," jelas Paksi Eka.
Baca Juga: Sukses di Usia Muda, Atta Halilintar Beberkan Tips Kelola Pemasukan dan Tabungan
Belakangan pelaku MRR adalah pemimpin dari komplotan penodong dengan julukan Kapten oleh delapan anggotanya setiap kali beraksi.