PR TASIKMALAYA - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Hasanuddin AF, mengusulkan presiden terpilih nanti akan memimpin selama tujuh atau delapan tahun.
Meski usulan tersebut menuai pro dan kontra di masyarakat, Partai NasDem justru menyatakan menyambut baik usulan dari MUI tersebut.
“Tentu mengapresiasi wacana yang dilempar MUI, NasDem siap untuk kemudian menjadi teman diskusi, kawan diskusi untuk kemudian kita melakukan kajian yang lebih mendalam
karena harus proyektif.
Baca Juga: Dua Wilayah di Jabar Masih Zona Merah, Ridwan Kamil: Mari Disiplin Sambil Menunggu Vaksin
"Tentu hal-hal seperti ini apa yang berkembang di tengah masyarakat, apalagi lembaga organisasi kemasyarakatan perlu kita tangkap masukan itu lalu kemudian kita kaji secara mendalam," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Willy Aditya.
Willy mengatakan, usulan jabatan presiden selama 7-8 tahun dan hanya satu kali periode itu harus dipertimbangkan dengan efektivitas pemerintahan. Nantinya, usulan tersebut dapat dinilai dari sisi sosial dan ekonomi.
"Saya melihat tentu berbasiskan pada evaluasi sistem kenegaraan kita sejauh ini. Jadi pertimbangannya kita lihat efektivitas pemerintahan, political cost, social cost, lalu kemudian kita lihat pembangunan ke depan mana yang lebih efektif," jelasnya.
Baca Juga: Tolak Pendaratan Pesawat Pengawas AS, Indonesia Tak Ingin Memihak dalam Konfliknya dengan Tiongkok
Tidak hanya itu, ia juga menyatakan, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar jika MUI memberikan masukan di bidang politik dan pandangan MUI itu patut dihormati.
Willy menyebut, usulan MUI adalah sebuah ide yang bagus, namun perlu proses yang lebih matang.
"Nggak apa-apa, siapa aja bebas memberikan pendapat, nggak perlu kita batasi seperti itu. Nggak perlu alergi melihat tawaran seperti itu.
Baca Juga: Vaksin 3M’ Dapat Cegah Covid-19, Tapi Jangan Lupa Terapkan 3K jaga Psikologi tetap Aman
"Tentu kita bersyukur kalau MUI juga berpikiran untuk kemudian bagaimana sistem kenegaraan dan sistem pemerintahan kita.
"Ide ini bagus sekali, tapi proses juga harus kita lakukan secara lebih matang. Apa kemudian yang menjadi keputusan kemudian itu diambil secara bersama-sama tidak hanya oleh political society tapi juga civil society, itu akan mematangkan demokrasi kita," sambungnya.
Willy menambahkan, NasDem siap jadi partner diskusi untuk kemudian mematangkan dan memajukan demokrasi.
Baca Juga: Djoko Tjandra Tertidur saat Sidang Virtual, Majelis Hakim: Jangan Tidur, Dengarkan!