Pentingnya Dorongan Politik, Kunci Tersalurnya Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Palestina

- 27 Mei 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi. Sebuah truk bantuan makanan di dekat pintu masuk perbatasan Kerem Shalom, saat operasi militer berlanjut di kota Rafah di Gaza selatan, di daerah di luar Kerem Shalom, Israel, 17 Mei 2024.
Ilustrasi. Sebuah truk bantuan makanan di dekat pintu masuk perbatasan Kerem Shalom, saat operasi militer berlanjut di kota Rafah di Gaza selatan, di daerah di luar Kerem Shalom, Israel, 17 Mei 2024. / REUTERS/Shannon Stapleton/

PR TASIKMALAYA - Ketua Baznas RI, Noor Achmad memberikan penjelasan bahwa dorongan serta dukungan politik dari sejumlah pihak di Tanah Air, seperti DPR dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjamin dan memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina bisa didistribusikan tanpa adanya kendala.

"Sudah kami sampaikan, ini butuh dorongan politik. Artinya, untuk membantu saja itu membutuhkan dorongan politik karena kekuatannya luar biasa," ujar Noor Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI dengan Baznas RI yang dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Senin, dikutip dari ANTARA.

Menurut dirinya, sampai saat ini tidak semua bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh warga Indonesia maupun warga negara lain bisa disalurkan secara langsung kepada warga Palestina. Hal ini dikarenakan, ada sejumlah bantuan yang terhambat dan menumpuk di beberapa perbatasan menuju Palestina, sehingga bantuan tidak bisa didistribusikan secara keseluruhan.

Mulai dari bantuan kemanusiaan seperti makanan, minuman dan kebutuhan lain yang harga nya terhitung murah, belum tentu bisa masuk. Bahkan bantuan berupa alat tenaga kesehatan yang harga nya mahal pun tetap terkena imbasnya, apalagi bantuan alat kesehatan tersebut masuk pada kategori bantuan darurat yang harus segera disalurkan demi menyelamatkan nyawa para warga Palestina yang tertindas.

Baca Juga: Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas, Tumbuh hingga 3,4 Meter

"Yang di perbatasan, itu numpuk bantuan. Bertruk-truk masih numpuk. Ada 2.000 truk numpuk. Kemudian, ada bantuan yang tersortir padahal itu bantuan yang hebat-hebat, ada peralatan kesehatan, tidak bisa masuk yang harganya miliar-miliaran," ujar dia.

Noor pun turut memberikan penjelasan, bahwa penumpukan bantuan kemanusiaan itu diakibatkan karena adanya pembatasan yang dilakukan oleh pihak Israel. Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki rasa antusiasme yang tinggi untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para warga di Palestina.

Hal tersebut, bisa terlihat dari gelombang penolakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia terhadap perencanaan Baznas yang akan berhenti untuk melakukan penggalangan dana bagi warga Palestina.

"Kita mau menutup bantuan Palestina, masyarakat tidak mau. Bahkan, tadi malam saya ditelpon untuk minta izin bekerja sama dengan Baznas mengadakan penggalangan dana di Monas," ucap dia.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Sumsel Siap Melakukan Perbaikan Infrastruktur Jembatan yang Putus Akibat Banjir Bandang

Pada kesempatan yang sama, Noor pun memberikan penegasan bahwa pihak Baznas tidak membantu Palestina dalam peperangan, akan tetapi, pihak Baznas hanya membantu pihak yang memerlukan pertolongan atau hal apapun itu yang menyangkut dengan kemanusiaan.

Untuk saat ini, pihak Baznas mempunyai program yaitu Membasuh Luka Palestina. Program tersebut adalah wujud rasa solidaritas kemanusiaan serta upaya aksi nyata yang dilakukan oleh Baznas sebagai lembaga zakat pemerintah Indonesia serta lembaga amal milik publik.

Per tanggal 21 Mei 2024, total nominal bantuan kemanusiaan yang telah terkumpul dari masyarakat Indonesia untuk Palestina telah mencapai pada angka Rp252.418.621.733.*** (Aldi Fitara Aldiansyah Noor)

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah