Pernyataannya Dinilai Kesalahan Fatal, Usman Hamid: Gatot Tidak Paham Sejarah PKI

- 29 September 2020, 21:56 WIB
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. /

PR TASIKMALAYA – Direktur Amnesty Internasional Usman Hamid menilai, Gatot Nurmantyo tidak paham sejarah PKI dan menyederhanakan masalah.

Mantan Panglima TNI  itumenyatakan, orang yang menghentikan pemutaran film PKI dan penghapusan mata pelajaran G30S/PKI di bangku sekolah, merupakan bagian dari PKI yang sebenarnya sudah dibubarkan sejak tahun 1960-an.

“Logika itu terlalu lompat-lompat dan menyederhanakan masalah. Justru ada dua hal, yang pertama tentang film G30S/PKI yang disebut penghianatan. Kedua, dari paham komunisme atau marxisme,” ujar Usman Hamid.

Baca Juga: Jubir Penanganan Covid-19 sebut Semua Orang Berpotensi Tertular Virus Corona

Menurut Usman, pernyataan Gatot fatal dan merupakan kesalahan besar. Pasalnya, orang yang menginstruksikan penghapusan pemutaran film PKI adalah Menteri Penerangan, Letnan Purnawirawan Yunus Yosfia.

Oleh karena itu, pernyataan bahwa yang meminta penghentian pemutaran film itu adalah PKI merupakan suatu hal yang keliru atau fatal.

“Justru dalam pemerintahan Habibie kala itu, mau meninjau ulang,” jelas Usman.

Baca Juga: Prediksi Gempa Megathrust, BPBD Minta Masyarakat Tak Panik dan Anggap Remeh

Selain itu, Usaman menjelaskan, Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono yang ketika itu meninjau ulang soal mata pelajaran yang mengandung unsur PKI dan dinyatakan tidak benar.

“Yang kedua, Menteri Pendidikan kala itu, Juwono Sudarsono, yang melakukan peninjauan ulang, apakah pak Juwono PKI?

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x