Menurutnya, sebelum waktu pelaksanaan tiba berarti masih memiliki peluang mengenai atlet yang akan diberangkatkan. Selain itu, promosi dan degradasi atlet untuk SEA Games 2023 juga masih berlanjut.
Di sisi lain, Raja Sapta Oktohari pun menyampaikan penjelasannya mengenai hal tersebut.
"Jadi tim evaluasi dari KOI, Kemenpora, maupun dari cabang olahraga akan duduk bersama dan akademisi mengkaji performa atlet. Sesuai kesepakatan kami akan memberangkatkan atlet yang berpotensi medali," ucapnya.
Sebagai informasi, SEA Games yang akan dilangsungkan di Kamboja ini akan mempertandingkan 44 cabang olahraga dengan 632 nomor. Dari sekian banyak cabang yang dilombakan, tuan rumah Kamboja hanya memasukkan 21 cabang olimpiade. Adapun sisanya akan diisi dengan cabang olahraga tradisional maupun nomor di luar cabang olimpiade.
Hal tersebut dirasa kurang menguntungkan bagi Kontingen Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia berisiko kehilangan 39 emas. Adapun rinciannya yaitu dari cabang panahan yakni 5 emas, 6 keping dari kano dan layak, 8 emas dari rowing, 8 dari cabang menembak, 2 dari boling, dan 3 emas hilang dari cabang catur.
Selain itu, potensi perolehan 7 emas juga hilang. Hal ini lantaran cabang olahraga seperti artistic gymnastic, womens floor exercise, e-sport fee fire mobile, dan team event tidak dilombakan. Cabang potensial lain seperti balap sepeda downhill individual putri dan individual time trial putrid juga tidak dipertandingkan.
Kendati demikian, bukan tidak mungkin bagi Kontingen Indonesia untuk tampil gemilang dan memborong banyak emas dari berbagai cabang olahraga. Kontingen Indonesia harus tetap optimis menatap pertandingan demi pertandingan. Sebagai langkah awal, penentuan jumlah atlet dan cabang olahraga yang akan diikuti harus segara mendapat kepastian.***