Network
Meski sudah mempekerjakan Sabil, Dedi Mulyadi tidak membenarkan apa yang sudah dilakukan sang guru honorer. Dia mengkritik Sabil.
Menurutnya, seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik agar tidak menimbulkan multi-tafsir, terutama di media sosial.
"Saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multi-tafsir, karena kultur-nya bukan hanya Pantura di media sosial," ujar pria berusia 51 tahun itu, dikutip dari ANTARA.
"Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh tapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan," tandasnya.
Baca Juga: Bomin Golden Child akan Jadi Lawan Main Park Ji Hu di Spirit Fingers, Drakor Adaptasi Webtoon
Diketahui, Sabil Fadhilah merupakan guru honorer yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon. Dia dipecat lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan Instagram Ridwan Kamil.
Komentarnya yang menggunakan kata ‘maneh (kamu)’ pun viral hingga berujung pemecatan sebagai tenaga pengajar.
Pihak sekolah tempat Sabil mengajar sebetulnya memberikan kesempatan kedua untuknya kembali mengabdi. Namun, Sabil memilih untuk berhenti dan mengundurkan diri seabgai guru SMK.***
