PR TASIKMALAYA - Polda Metro Jaya sebelumnya sudah menyimpulkan dari hasil penyelidikan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat bunuh diri.
Dalam menanggapi hal ini, banyak pihak menyebut bahwa polisi terlalu dini menyimpulkan.
Hal itu juga menjadi pertanyaan bagi Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman.
Baca Juga: Miliki Bau Manusia, Seorang Dokter Tak Menggunakan Sabun saat Mandi Selama 5 Tahun
Ia masih merasa bingung dengan kesimpulan yang dinyatakan polisi bahwa Yodi bunuh diri dan mungkin ada kaitannya dengan depresi.
"Keputusan polisi atas almarhum Yodi sungguh mengejutkan. Kesimpulan depresi bagaimana mendapatkan," kata Hamidah, Rabu 29 Juli 2020.
Sebelumnya polisi memang menduga bahwa Yodi mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Diduga Yodi bunuh diri karena mengalami depresi.
Baca Juga: Diduga Terlibat Cinta Segitiga, Teman Dekat Almarhum Yodi Prabowo Kini Pengangguran