Selamat dari Bencana Gempa Turki, WNI asal Sulawesi Selatan Ini Ceritakan Kondisinya

- 9 Februari 2023, 06:10 WIB
WNI Sulsel sekaligus mahasiswa ini selamat dari bencana gempa bumi di Turki dan ceritakan kondisinya.
WNI Sulsel sekaligus mahasiswa ini selamat dari bencana gempa bumi di Turki dan ceritakan kondisinya. /ANTARA

PR TASIKMALAYA - Gempa yang terjadi di Turki pada Senin, 6 Februari 2023 pagi dengan kekuatan magnitudo 7,8 tengah menjadi sorotan publik.

Baru-baru ini seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Provinsi Sulawesi Selatan yang selamat dari bencana gempa Turki yang terjadi beberapa hari yang lalu membagikan cerita mengenai gempa Turki ini.

Ismawan Amir yang merupakan mahasiswa Istanbul Ticaret University ini menceritakan kejadian gempa dan kondisi kekinian pasca gempa di lokasi pengungsian.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Kenali 3 Perbedaan Antara Kakak dan Adik? Lihat dalam 15 Detik Buktikan Anda Jenius

Dia mengatakan bahwa pagi tadi di layar televisi, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay merilis jumlah korban yang tewas.

Yang mana jumlah korban yang tewas akibat gempa Turki ini bertambah menjadi 3.419. Sementara itu, korban yang luka sekitar 20.534 orang.

Kemudian, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan hari berkabung nasional akibat gempa bumi ini. Ia meminta masyarakat dan kantor perwakilan negara asing mengibarkan bendera setengah tiang hingga Minggu, 12 Februari 2023.

Gempa Turki ini diketahui terjadi pada Senin subuh saat orang masih banyak yang tidur. Dalam video yang tersebar menunjukkan bangunan yang runtuh, ambruk dan jalanan yang terbelah. 

Baca Juga: Bungou Stray Dogs Season 4: Jadwal Rilis dan Link Nonton Gratis Sub Indo

Orang-orang juga berlarian ke jalanan sambil berteriak meminta tolong. Korban pun banyak yang berjatuhan dalam bencana ini dan paling banyak tertimbun di bawah reruntuhan.

Selain itu, diketahui juga saat ini Turki menghadapi musim dingin yang ekstrim, dimana salju, angin dan hujan membuat udara disana semakin dingin.

Para korban dari gempa yang berada di bawah reruntuhan juga mendapat ancaman baru yakni kedinginan.

Baca Juga: 3 Hadiah Kecil ini Begitu Bermakna untuk Pasangan! Berikanlah di Hari Valentine

Dengan kondisi seperti ini, para penyelamat pun sulit mengevakuasi korban karena cuaca belum bersahabat. Bahkan mereka harus berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di dalam reruntuhan.

Kemudian, para penyintas dikabarkan belum berani kembali dan tinggal di dalam rumah karena sering terjadi gempa susulan.

Meskipun begitu, pemerintah Turki telah menyiapkan 54 ribu tenda untuk para penyintas di lokasi gempa.

"Saya mencoba menghubungi teman-teman PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Kahramanmaras lewat bantuan Ketua PPI Istanbul tetapi belum ada jawaban. Di Group Whatsapp foto-foto mereka menunjukkan sedang berkumpul di dalam aula kampus," ujar Ismawan Amir yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Influencer Gita Savitri Dituding 'Child Phobia', sang Adik Justru Bilang Begini

"Mereka sudah tak berani kembali ke apartemen karena trauma. Semalam mereka menyalakan api unggun agar tetap hangat karena cuaca sangat dingin, dan salju yang lagi turun," tuturnya menambahkan.

Kabar terbaru tak ada korban jiwa dari mahasiswa Indonesia di Kahramanmaras, hanya satu orang yang terluka karena terkena reruntuhan.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x