PR TASIKMALAYA - RUU Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP terus menuai polemik. Presiden Republik Indonesia ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun angkat bicara.
Mengaku mengikuti hiruk pikuk seputar RUU, Presiden yang digantikan Jokowi pada 2014 lalu ini meminta setiap pembahasan yang menyinggung ideologi Pancasila ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Dalam unggahannya di Twitter, SBY juga mengatakan bahwa dirinya memiliki pendapat dan tanggapan terkait RUU tersebut. Namun, ia menganggap lebih baik disimpan sendiri agar politik tidak semakin panas.
Baca Juga: Pembunuh George Floyd Belanja Tanpa Rasa Bersalah di Supermarket, Warga: Hidupmu Tak akan Tenang
"Saya mengikuti hiruk pikuk sosial & politik seputar RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Saya juga sudah membaca & mengkaji RUU tsb. Tentu ada pendapat & tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas," tulis SBY di Twitter-nya, Selasa, 23 Juni 2020.
Saya mengikuti hiruk pikuk sosial & politik seputar RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Saya juga sudah membaca & mengkaji RUU tsb. Tentu ada pendapat & tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) June 23, 2020
SBY berpesan, pemerintah harus benar-benar berhati-hati agar keputusan yang diambil keliru, mengingat dampak yang dirasakan terbilang sangat besar.
"Kita harus sungguh berhati-hati jika berpikir, berbicara & merancang sesuatu yg berkaitan dengan ideologi & dasar negara Pancasila. Apalagi jika menyentuh pula kerangka & sistem kehidupan bernegara. Kalau keliru, dampaknya sangat besar," kata SBY.
Baca Juga: Baliho Dibongkar, Pengusaha Laporkan Satpol PP ke Polisi
Dalam cuitannya, SBY juga mengingatkan soal proses pembangunan negara dan pembuatan konsensus. Dia tak ingin muncul 'ideological clash' dan perpecahan bangsa dari pembahasan RUU HIP.
Editor: Suci Nurzannah Efendi