Cek Fakta: Tersiar Kabar RSPI Sulianti Saroso Buka Penggalangan Dana Guna Lengkapi Kebutuhan APD, Simak Kebenarannya

- 23 Maret 2020, 14:42 WIB
SCREENSHOT pamflet yang mengatasnamakan RSPI Sulianti Saroso.*
SCREENSHOT pamflet yang mengatasnamakan RSPI Sulianti Saroso.* //Instagram.com/@rspi_ss/


PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia membuat sejumlah influencer berbodong-bondong menggalang dana untuk membantu masyarakat terdampak maupun tenaga medis.

Beberapa di antaranya mengampanyekan melalui akun media sosial, seperti yang dilakukan Rachel Venya baru-baru ini.

Selebgram ini merasa sangat prihatin dengan keadaan pasien terpapar yang secara tidak langsung harus kehilangan pekerjaan dan pendapatnya sementara karena harus menjalani masa isolasi.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Daniel Kim Sebut Obat Malaria Penting dalam Kesembuhannya

Begitupun dengan potret pilu para tenaga medis Indonesia, yang terus melakukan kampanye kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying, sebab kebutuhan tenaga medis lebih banyak dibanding masyarakat biasa.

Belum lagi, risiko terpapar virus corona dari pasien kepada tenaga medis, baru-baru ini kian bermunculan, menyusul sebanyak delapan orang dokter meninggal dunia.

Tenaga para medis ini mengeluhkan fasilitas kesehatan yang kurang memadai seperti alat pelindung diri (APD) dalam beberapa waktu terakhir dinyatakan ketersediaanya terbatas, namun jumlah terinfeksi semakin hari semakin meningkat.

Baca Juga: Abi Cancer, Aktor Laga Pemeran Wiro Sableng Kini Telah Tutup Usia

Dengan kondisi kritis yang dihadapi tenaga medis ini, tak ayal jika sejumlah tokoh atau intansi pemerintah serta rumah sakit berbondong-bondong melakukan penggalangan dana.

Berkenaan dengan hal itu, baru-baru ini beredar kabar menyebut sebuah rumah sakit rujukan pemerintah, RSPI Sulianti Saroso menggalang dana dengan mencantumkan nomor rekening bersamaan dengan pamflet yang sengaja dibuat.

Kabar yang dimuat dalam laman media sosial Facebook ini, menampilkan sebuah pamflet bertuliskan 'RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso Membuka Donasi untuk Membeli Alat Pelindung Diri (APD) serta dilengkapi dengan tagar AyoBersamaLawanCorona seperti tagar yang sering digunakan bebagai penggalangan dana lainnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Kerusuhan Hebat di Inggris Usai Pemerintah Berlakukan Lockdown, Tinjau Kebenarnya

Namun setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Infromasi, klaim yang menyebut RSPI Sulianti Saroso membuat pamflet untuk penggalangan dana serta mencantumkan nomor rekeningnya, dapat dipastikan hoaks atau bohong.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kominfo, RSPI Sulianti Saroso membantah informasi yang beredar tersebut.

Melalui laman instagramnya, pihak RSPI menegaskan bahwa hal itu adalah tindak penipuan. Gambar tersebut merupakan hasil suntingan dengan mengatasnamakan RSPI Sulianti Saroso.

Sebelumnya, RSPI pernah mengajukan bantuan ke Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani wabah virus corona.

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Polisi Tasikmalaya Turun Tangan ke Hajatan demi Cek Suhu Badan

Hal itu juga dibenarkan Direktur utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril. Ia mengungkapkan bantuan yang dibutuhkan berupa tenaga kesehatan dan alat pelindung diri (APD).

"Bantuan itu dibutuhkan untuk merealisasikan penambahan jumlah kapasitas pasien isolasi di RSPI Sulianti Saroso," ujar Syaril.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini RSPI Sulianti Saroso baru saja menambah kapasitas pasien isolasi dari 11 ruangan menjadi 15 ruangan.

Sejauh ini, pihak RSPI Sulianti Saroso telah meminta bantuan satu orang dokter ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengisi posko pemantauan Covid-19.

Baca Juga: Beredar Hoaks Pasar Cikurubuk Ditutup karena Virus Corona, Pemkot Tasikmalaya Sebar Pamflet Tegaskan Itu Dusta

Pihak rumah sakit juga medapat bantuan logistik berupa APD, cairan disinfektan hingga makanan dari warga-warga yang peduli dengan kebutuhan tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

Namun, Syahril membantah jika pihaknya tidak pernah melakukan penggalangan dana kepada masyarakat luas dalam bentuk pamflet seperti yang tengah beredar di media sosial itu.

RSPI merupakan rumah sakit rujukan pemerintah oleh sebab itu hanya diperbolehkan meminta bantuan kepada instansi pemerintahan.

Berdasarkan fakta yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, pamflet yang beredar dengan menyebut penggalangan dana dilakukan pihak RSPI Sulianti Saroso adalah hoaks atau bohong, dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x