Network
PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah delegasi asal Filipina yang berkunjung ke Indonesia, juga mengunjungi industri pertahanan yang diwakili PT Pindad.
Kunjungan itu diikuti Sekretaris Departemen Pertahanan Nasional Filipina Raymundo Dv Elefante dengan didampingi Dirjen Kementerian Pertahanan Indonesia Bondan Tiara Sofyan di Bandung pada Jum'at, 28 Februari 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
bahwa kunjungan itu merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Filipina tentang kerjasama bidang logistik dan industri pertahanan.
Baca Juga: Waspada Virus Corona di Jakarta, Anies: 115 Orang dalam Pemantauan dan 32 Orang dalam Pengawasan
Sesampainya di lokasi kantor PT Pindad, rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose beserta Direksi Industri Pertahanan dalam negeri lainnya.
Adapun kedua negara menyepakati pembentukan kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi industri pertahanan khususnya pengadaan alutsista dan produk industri pertahanan lainnya.
Kedatangan rombongan itu disambut hangat oleh Abraham Mose seraya bergegas memperlihatkan berbagai alutsista unggulan dan fasilitas produksi PT Pindad.
"Kami mengucapkan selamat datang kepada rombongan Delegasi Filipina serta Dirjen Pothan Kemhan RI. Hari ini kita akan memperlihatkan Medium Tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan Pindad lainnya yang telah digunakan TNI dan siap mendukung armada militer Philipina," ujar Abraham.
Dalam kesempatan itu, Abraham memperlihatkan Medium Tank Harimau sebagai produk inovatif terbaru buatan PT Pindad.
Produk inovatif ini dikhususkan sebagai kendaraan tempur yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI.
Apabila didasarkan pada dukungan Kementerian Pertahanan RI, produk tempur ini dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum.
Pun begitu, Tank Harimau ini mampu beroperasi untuk berbagai macam kondisi operasi, khususnya tempat tropis dan medan ekstrim karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.
Untuk melebihi keunggulan sebelumnya, Tank Harimau ini dilengkapi juga dengan proteksi STANAG 4569 sampai level 5, sistem pertahanan anti-balistik dan anti-ranjau
Dengan demikian, Tank Harimau ini memang diproyeksikan untuk memperkuat armada utama militer.
Sementara itu, Delegasi Filipina juga mencoba berbagai senjata dan amunisi buatan Pindad di lapangan tembak Divisi KK meliputi Senapan dan Pistol berbagai varian.
Namun tak hanya PT Pindad, Industri pertahanan Indonesia lainnya juga turut mengambil bagian untuk menampilkan produk unggulan mereka, di antaranya PT DI (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Pal Indonesia (Persero) dan PT NTP.
Diharapkan di masa mendatang akan ada lebih banyak potensi kerjasama alutsista yang dilaksanakan oleh industri pertahanan Indonesia yang dapat memberikan keuntungan bersama bagi kedua belah pihak.
Mengakhiri kunjungan itu, Abraham Mose sebagai tuan rumah Pindad berharap kerjasama dengan Filipina dapat terjalin semakin baik.
Abraham memastikan tata pelaksanaan Pindad akan mengikuti seluruh regulasi dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.***
