Heboh Beredar Foto dan Video Korban Penculikan dengan Jahitan di Perut, Simak Fakta Sebenarnya

- 22 Februari 2020, 08:27 WIB
ILUSTRASI tenggelam.*
ILUSTRASI tenggelam.* /DOK. PIXABAY/



PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu belakangan ini beredar informasi di media sosial tentang seorang anak kecil yang diklaim sebagai korban penculikan, dengan perut yang sudah dijahit.

Informasi tersebut diunggah oleh akun Facebook Fatma Herawati Mungkur yang berupa video dan foto.

"Korban penculikan, dikira tenggelam di sungai, jadi goyang badannya, setelah dibuka bajunya, ternyata sudah dijahit semua perutnya." tulis aku tersebut dalam kterangan unggahan. 

Baca Juga: Penyebab Meninggalnya Ashraf Sinclair Karena Serangan Jantung yang Dipicu GERD, Faktanya Berbeda

Kemudian kabar berita menjadi tersebar melalui pesan berantai di Whatsapp yang mengatakan bahwa penculikan anak tersebut terjadi di daerah Aluh-aluh Banjar, Kalimantan Selatan.

Informasi mengenai anak yang merupakan korban penculikan tersebut merupakan disinformasi atau informasi yang salah yang mebuat masyarakat termakan begitu saja dengan isu hoaks tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun instagram @turnbackhoaxid, anak itu meninggal karena tenggelam setelah terjatuh dari rumahnya yang berada di atas air.

Mengenai jahitan di tubuh korban, hal tersebut merupakan jahitan post-mortem dari rumah sakit.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Sabtu 22 Februari 2020: Indihiang Hujan Petir di Sore Hari, Culamega Hujan RIngan

Post-mortem merupakan tindakan pemeriksaan keseluruhan untuk memperoleh juga mencatat data lengkap mengenai penyebab kematian seseorang.

Kemudian, peristiwa tersebut sebenarnya tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Kampung Titian, Tawau, Sabah, Malaysia.

Dikutip dari website resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Pihak kepolisian Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah mengkonfirmasi bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan salah.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Akun facebook Fatma Herawati Mungkur mengunggah beberapa video dan foto dengan narasi "Korban penculikan,, dikira tenggelam di sungai, jadi goyang badannya,, setelah dibuka bajunya, ternyata sudah dijahit semua perutnya. . Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, faktanya klaim bahwa anak itu adalah korban penculikan adalah klaim yang salah. . Anak itu meninggal karena tenggelam setelah terjatuh dari rumahnya yang terletak di atas air. Jahitan di tubuh bocah tersebut merupakan jahitan post-mortem dari rumah sakit. . Peristiwa itu tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Kampung Titian, Tawau, Sabah, Malaysia. . Tempo pun mendapatkan petunjuk dari beberapa komentar di unggahan akun Mer_Maid tersebut. Peristiwa itu disebut terjadi di belakang masjid Esbok, Tawau, Sabah, Malaysia. . Tempo berhasil terhubung ke salah satu jurnalis setempat dan mendapatkan nomor kontak Kepala Polisi Tawau, Asisten Komisaris Polisi Peter Umbuas. . Menurut Peter, narasi bahwa bocah laki-laki yang meninggal itu adalah korban penculikan keliru. Bocah tersebut meninggal karena tenggelam, setelah terjatuh dari rumahnya yang terletak di atas air. . Adapun jahitan pada tubuh anak itu adalah jahitan post-mortem dari rumah sakit. Post-mortem merupakan tindakan pemeriksaan keseluruhan untuk memperoleh dan mencatat data lengkap mengenai korban dan penyebab kematiannya. . "Ini disahkan tidak betul. Gambar yang diviralkan adalah gambar selepas post-mortem," kata Peter dalam bahasa Melayu lewat pesan WhatsApp kepada Tempo, Kamis, 20 Februari 2020. . Menurut Peter, peristiwa itu terjadi pada 19 Januari 2020 di Tawau Ice Box, atau yang kini disebut dengan Kampung Titingan. . Nama Ice Box (dibaca "Esbok") tersebut sama dengan yang disebut oleh warganet di kolom komentar unggahan akun Twitter Mer_Maid. . Sumber: Tempo.co Brilio.net Twitter.com/EijaAbadi #turnbackhoax #mafindo2020

A post shared by MAFINDO - Turn Back Hoax (@turnbackhoaxid) on

 

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x