Dua Menteri Terbaik Hasil Survei Indo Barometer: Prabowo karena Tegas, Sri Mulyani Paling Kerja Nyata

- 18 Februari 2020, 21:29 WIB
FOTO Prabowo Subianto.*
FOTO Prabowo Subianto.* /Instagram @prabowo/



PIKIRAN RAKYAT - Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf menunjukan Prabowo Subianto sebagai menteri terbaik.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto digadang menjadi menteri terbaik, karena perolehan angka 26,8 persen mengalahkan Menteri Keuangan, Sri Mulayani yang hanya memperoleh angka 13,9.

Namun dalam surevi nasional yang diselenggarakan pada tanggal 9-15 Januari 2020 itu, Prabowo hanya memperoleh angka 13,5 persen untuk kategori menteri yang telah terlihat kinerjanya (kerja nyata), masih jauh dibawah Sri Mulyani yang memperoleh angka tertinggi untuk kategori tersebut yakni 31,8 persen.

Baca Juga: Jalur Cibatu-Garut Kota Siap Diresmikan, Siswa Dikerahkan ke Pinggir Rel Kereta Api

Mengingat kilas balik ditunjuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Joko Widodo, merupakan suatu hal yang sangat mengejutkan bagi masyarakat Indonesia.

Pasalnya rivalitas keduanya di Pilpres 2014 dan 2019 cukup ketat dan nampak.

Bahkan, keduanya sering sekali mengeluarkan statement memojokan atau saling sindir satu sama lain, saat pelaksanaan debat terbuka yang ditampilkan di berbagai TV nasional pada penyelenggaraan Pilpres dua periode itu.

Putra dari begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini, memiliki jabatan terakhir yakni Panglima Komado Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad sejak tanggal 20 Maret 1998 hingga 22 Mei 1998.

Ia dicopot dari posisi ini hanya sehari setelah Soeharto, mertua Prabowo kala itu, lengser dari kursi kepresidenan.

Baca Juga: Istri Uu Ruzhanul Ulum Berencana Ikut Pilkada Tasikmalaya 2020, Lina Berharap Satu Partai dengan Suaminya

Namun sebelumnya, jejak tugasnya di dunia pertahanan Indonesia cukup lama sejak tahun 1995 ia mengemban jabatan sebagai Komadan Jenderal Komado Pasukan Khusus (Danjen Kopasus) periode 1 Desember 1995 hingga 20 Maret 1998.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalya.com dari situs Indo Barometer, Prabowo terpilih menjadi menteri terbaik karena eksistensinya di dunia pertahanan Indonesia hingga kini.

Ia memperoleh angka tertinggi pada kategori menteri 'orang yang tegas' sebesar 69,3 jauh diatas angka yang diperoleh menteri lainnya yang masuk dalam deretan menteri dengan kinerja terbaik, seperti Sri Mulyani, Erick Thohir, Mahfud MD, Nadiem Makarim, Basuki Hadi Muljono, Syahrul Yasin Limpo, bahkan mengalahkan mantan Kapolri Tito Karnavian.

Baca Juga: Sempat Belanja di Rumah Makan, 4 Pelaku Pengedar Uang Palsu Senilai Miliaran Rupiah Kini Tertangkap

Selain itu, Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai perolehan angka tertinggi untuk dirinya adalah hal yang wajar.

Pasalnya hasil survei terhadap Prabowo sebagai calon presiden kala itu menunjukan elektabiltas yang tinggi.

"Ya karena survei capres pun Prabowo nomor dua. Jadi wajar kalau survei menterinya jadi nomor satu," kata Fahri usai ditemui awak media menghadiri acara diskusi di Senayan pada Senin 17 Februari 2020.

Selain perolehan angka yang tinggi untuk kategori tersebut, Prabowo juga mengungguli para menteri lainnya untuk kategori menteri yang paling cocok dengan tugasnya.

Baca Juga: Usai Bongkar Kasus Pembakaran Kantor Desa Neglasari, Pemkab Tasikmalaya Bahas Penggantian Kedudukan Kepala Desa

Mengingat pada pemilihan menteri untuk kabinet Indonesia Maju ini, Jokowi membuat sebuah gebrakan baru, memilih nama-nama baru bahkan tanpa usungan partai politik untuk menemapti kursi Menteri seperti Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

Diketahui survei yang dilakukan oleh Indo Barometer pada bulan Januari ini, dalam rangka 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf diikuti 1.200 responden dengan margin error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 85 persen.

Dan pelaksanaan survei di seluruh Provinsi di Indonesia yang meliputi 34 Provinsi serta teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan tatap muka responden menggunakan kuesioner.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x