Ferdinand Hutahaean Sebut Anies Baswedan ‘Sakit’ Terkait Kebijakan UMP, Begini Katanya

- 21 Desember 2021, 18:36 WIB
Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal Anies Baswedan yang merevisi UMP DKI Jakarta belum lama ini, begini selengkapnya.
Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal Anies Baswedan yang merevisi UMP DKI Jakarta belum lama ini, begini selengkapnya. /Twitter @FerdinandHaean3

PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean belum lama ini menyebut Anies Baswedan ‘sakit’ karena merevisi upah minimum provinsi (UMP).

Menurut Ferdinand Hutahaean, kenaikan UMP yang dilakukan Anies Baswedan dinilai tidak menggunakan akal sehat.

Ferdinand Hutahaean bahkan mengatakan Anies Baswedan menetapkan revisi UMP karena diprotes kaum buruh.

Hal ini disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Selasa,21 Desember 2021.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kaki akan Mengungkapkan Siapa Sebenarnya Jati Dirimu Selama Ini

“Anies Baswedan berkata bahwa revisi UMP DKI Jakarta soal akal sehat.

"Jadi maksudnya waktu penetapan UMP yang pertama sebelum revisi, (artinya) akal @aniesbaswedan belum sehat? apa (atau) setelah disebut buruh sebagai Gubernur benc*ng, akalnya jadi sehat?” ujarnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @FerdinandHaean3.

"Anda merasa sehat Nies (Anies Baswedan), padahal Anda sakit sebenarnya,” tuturnya.

Diketahui, Ferdinand Hutahaean sebelumnya juga mengkritik Gubernur DKI itu saat awal kebijakan revisi UMP Jakarta diumumkan.

Baca Juga: Davina Veronica Sorot Crazy Rich yang Bangun Kebun Binatang, Sindir Raffi Ahmad dan Nagita Slavina?

Kebijakan Anies Baswedan soal kenaikan UMP Jakarta dinilai Ferdinand Hutahaean dapat merugikan rakyat dan negara.

Mantan politisi Partai Demokrat itu menjelaskan bahwa investor dan pengusaha akan takut karena daya beli pekerja terlalu mahal.

Meski demikian, kebijakan baru UMP ibu kota itu dilakukan untuk mengapresiasi pekerja.

Pemerintah Jakarta berharap, pekerja semakin bersemangat dalam memajukan pertumbuhan ekonomi dan geliat usaha.

Baca Juga: Setelah Spider-Man: No Way Home, Awal Kemunculan Miles Morales di MCU Begitu Besar

Dikabarkan, UMP Jakarta kini naik menjadi 5,1 persen atau senilai Rp4.641.854 dari nilai sebelumnya yang hanya Rp4.453.935.

Sementara kebijakan UMP baru itu ditetapkan Pemerintah Jakarta berdasarkan variablel data inflasi.

Badan Pusat Statistik DKI mencatat rata-rata inflasi ada pada nilai 1,8 persen dan nilai inflasi nasional 1,30 persen.

Nilai tersebut didapat dari data inflasi yang dirangkum selama Januari sampai November 2021 oleh Badan Pusat Statistik DKI.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Mana Bentuk Bibir yang Anda Punya? Jawabannya Ungkap Sifat Sebenarnya

Adapun Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan Indonesia akan terus berkembang pesat hingga tahun 2022.

Diperkirakan, sepak terjang pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai nilai 4,7 persen sampai 5,5 persen pada 2022.

Maka dari itu, Pemerintah DKI Jakarta dengan kebijakan barunya berharap warga Jakarta lebih sejahtera.

Kesejahteraan itu diharapkan bisa didukung pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dari perusahaan yang terus berkembang pesat di Jakarta.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x