"Nanti yang lain bapak masih buka disini, nanti pedagang kaki lima yang sampai sana ngikutin. Semuanya jadi salah nanti ya," sambungnya.
Kala melihat selokan tempat berdirinya tambal ban tersebut, Dedi Mulyadi pun menegur lantaran bisa menimbulkan banjir.
"Bapak geser dulu, ini kan tuh nanti tuh pak nanti sampah menumpuk banjir," katanya.
"Walaupun bapak pakai kaos saya, saya enggak ada urusan. Kalau melanggar ya melanggar," sambung Dedi Mulyadi.
Saat melihat-lihat kembali wilayah sekitar kantor kecamatan, terdapat sebuah ruangan kosong yang akan dikontrakan.
Baca Juga: Bermain Sepak Bola di Gunung, Pria Austria Ini Tergelincir dan Jatuh hingga Ditemukan Tak Bernyawa
Sontak Dedi Mulyadi pun menyuruh tukang tambal ban tersebut ke kontrakan yang masih kosong.
"Ini kontrakan nih pak, bapak sini pak, bapak sini. Bapak nambalnya pindah kesini," tutur Dedi Mulyadi.
"Bapak nambalnya pindah kesini, ini dikontrakan ini, nanti saya yang ngontrak buat bapak. Nanti saya bayarin kontrakannya buat bapak," sambungnya.