Network
PR TASIKMALAYA – Politisi Ferdinand Hutahaean baru saja mengatakan pendapatnya perihal hoaks perpanjangan masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Berita hoaks soal PPKM ini menurut Ferdinand Hutahaean akan mempengaruhi kondisi pemerintahan saat ini.
Ferdinand Hutahaean menuturkan bahwa saat ini pemerintah dalam situasi yang serba salah, di tengah PPKM.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Juli 2021: Olivia Kembali Bertemu Elsa, Andin Marah Kepada Nino
Pasalnya jika pemerintah memperketat pelaksanaan program PPKM, maka akan ada yang protes soal perekonomian masyarakat.
Namun di sisi lain, kelompok yang sama memberikan solusi penutupan total dalam penanganan pandemi Covid-19.
Opini tersebut disampaikan oleh Ferdinand Hutahean dalam Twitter @FerdinandHaean3 pada Selasa, 13 Juli 2021.
Baca Juga: Angel Lelga Tiba-tiba Sindir Cowok yang Rumahnya Masih Ngontrak, Ada Apa?
“Pemerintah betul-betul dalam situasi sulit dan serba salah,” ungkap Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan Twitter @FerdinandHaean3.
“PPKM diperketat banyak yang protes soal ekonomi, tapi disisi lain kelompok yang sama mengusulkan lockdown sebagai solusi,” tambahnya.
Selanjutnya, menurut Ferdinand Hutahaean, kelompok tersebut akan mengemas pendapat mereka menjadi berita hoaks tentang perpanjangan masa PPKM.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan keresahan masyarakat sehingga akan mempersulit keadaan pemerintah saat ini.
“Kemudian isu dikemas soal (HOAX) perpanjangan PPKM. Tujuannya tentu untuk membakar keresahan,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Seperti diketahui pemerintah kini sedang menerapkan program PPKM Darurat di daerah Jawa dan Bali.
Baca Juga: Fantastis! Han So Hee Kenakan Gaun Seharga Rp50 Juta di Episode 4 Drakor Nevertheless
Hal tersebut dilakukan dalam upaya penanganan kasus lonjakan positif Covid-19 di Indonesia.
Pasalnya, kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan setelah adanya libur lebaran Idul Fitri.
Selain melakukan PPKM Darurat, pemerintah juga tengah melakukan vaksinasi massal secara gratis guna segera mendapatkan kekebalan kelompok.***
