Kemenkes Tetapkan Harga Vaksin Sinopharm per Dosis Rp439.570, Begini Penjelasannya

- 11 Juli 2021, 17:56 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi mengumumkan biaya vaksinasi mandiri merek Sinopharm sebesar Rp439.570 per dosis
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi mengumumkan biaya vaksinasi mandiri merek Sinopharm sebesar Rp439.570 per dosis /Dok. Kemenkes.id

PR TASIKMALAYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan harga vaksin Sinopharm sebesar Rp439.570 per dosis.

Layanan vaksin Sinopharm mandiri tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Siti Nadia Tarmizi menyampaikan harga vaksin Sinopharm tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru saja dirilis.

Baca Juga: Beri Mobil Mewah untuk Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Misalkan Punya Anak...

"Harga tersebut sesuai Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada 11 Juli 2021.

Siti Nadia Tarmizi menerangkan bahwa keputusan Menkes tersebut berisi tentang penetapan besaran harga pembelian vaksin Sinopharm melalui penunjukkan PT Bio Farma (Persero) dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Harga Rp439.570 tersebut rinciannya adalah harga vaksin Rp321.660 dan biaya layanan sebesar Rp117.910.

Baca Juga: Usahanya Turut Kena Dampak Pandemi, Inul Daratista: Bersyukurlah Jadi Orang Punya

Harga tersebut adalah harga vaksinasi untuk satu dosis.

Bila masyarakat ingin mendapatkan dosis lengkap maka dikalikan dua menjadi Rp879.140.

"Untuk satu orang membutuhkan dua dosis, jadi dikalikan dua menjadi Rp879.140," kata Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Dosis Lengkap Vaksinasi Gotong Royong Dikenakan Tarif Rp879.140 per orang, Kemenkes: Sasaran Utama WNA

Sementara itu, Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan bahwa semakin banyak orang yang divaksin maka akan semakin baik.

"Semakin banyak orang yang divaksin dengan apa pun juga caranya dan makin cepat makin bagus," kata Prof. Tjandra ketika ditanya soal vaksinasi Covid-19 berbayar di Indonesia.

Jika melihat sejarah, Prof. Tjandra mengatakan bahwa Indonesia telah menjalankan program vaksinasi sejak puluhan tahun lalu.

Baca Juga: Atta Halilintar Ogah Bicarakan Kehamilan Aurel Hermansyah: Belum Mau Ngomong Apa-apa

"Vaksin kalau mau gratis bisa di puskesmas atau di posyandu. Kalau mau pergi ke rumah sakit A atau B ya bayar," kata Tjandra.

"Memang ada opsi itu dibuka buat vaksinasi anak seperti BCG, DPT, dan lainnya," lanjut Tjandra.

Prof. Tjandra memberikan contoh India yang membuka layanan vaksinasi berbayar bagi warganya.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Minggu, 11 Juli 2021: Total Angka Kesembuhan Mencapai 2.084.724

"Jadi, vaksinasi gratis juga diberikan. Kalau orang mau pergi ke dokter pribadi yang rumah sakitnya bagus, yang pakai AC itu bayar," kata Tjandra.

Menurut Tjandra, kini masyarakat memiliki pilihan untuk ikut vaksinasi gratis atau yang berbayar.

"Jadi silakan ditimbang yang baik yang mana," pungkas Tjandra.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah