Guru Besar UIN itu mengungkapkan bahwa kritik dari BEM UI pada Presiden Jokowi merupakan kekuatan moral yang semakin langka.
Lebih jauh, dalam keadaan seperti ini, menurut Prof Azyumardi Azra, sangat diperlukan kritisisme.
Baca Juga: Penggunaan Masker Medis Dilarang Dobel, Satgas Covid-19 Jelaskan Alasannya
"Kritik mereka, seperti yang disuarakan BEM UI, adalah himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading," ungkap Prof Azyumardi Azra.
"Kita memerlukan semakin banyak kritisisme di tengah distrupsi dan disorientasi oligarki politik dinastik nepotis dewasa ini," sambungnya.
Baca Juga: Mengenal Seni Orang Korea yang Penuh Daya Tarik dan Keindahan Berikut Ini
Diketahui sebelumnya, BEM UI mengkritik Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service".
Istilah tersebut digunakan karena antara pernyataan atau janji Presiden Jokowi dengan kenyataan selalu berbeda dengan realitanya.
Janji Presiden Jokowi itu di antaranya seperti pernyataan rindu di demo hingga revisi UU ITE.