Saut Situmorang Pertanyakan Tujuan Tes Wawasan Kebangsaan Novel Baswedan dan Puluhan Pegawai KPK Lainnya

- 4 Mei 2021, 20:33 WIB
Mantan Wakil Ketua KPK periode ke-4, Saut Situmorang mempertanyakan tujuan tes wawasan kebangsaan di tengah rekam jejak para pegawai KPK yang terbukti punya integritas tinggi.*
Mantan Wakil Ketua KPK periode ke-4, Saut Situmorang mempertanyakan tujuan tes wawasan kebangsaan di tengah rekam jejak para pegawai KPK yang terbukti punya integritas tinggi.* /ANTARA/Benardy Ferdiansyah

PR TASIKMALAYA - Ramai dikabarkan puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal diberhentikan per 1 Juni 2021.

Alasan pemberhentian puluhan pegawai KPK lantaran tak lolos tes assesment wawasan kebangsaan. 

Puluhan pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan tersebut, satu di antaranya yakni Novel Baswedan, penyidik senior KPK. 

Baca Juga: Periksakan Kandungannya yang Kini Memasuki 6 Minggu, Nathalie Holscher Nangis Terharu Dengar Denyut Janinnya

Merespon kabar tersebut, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menilai seharusnya pegawai yang telah bekerja bertahun-tahun dalam upaya pemberantasan korupsi tidak perlu diragukan lagi integritasnya. 

Dalam hal ini yakni Novel Baswedan dan puluhan pegawai lainnya yang sudah bertahun-tahun bekerja di KPK. 

"Orang-orang berintegritas adalah orang yang pasti tidak diragukan creating value-nya di KPK dan negeri ini,” tuturnya dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Saat Ditanya Raffi Ahmad, Wika Salim Justru Tiba-tiba Sebut Arya Saloka, Ada Apa?

Jangan mencari justifikasi lain lanjut dia mengatakan, justifikasi lain untuk menyaring orang-orang yang memang sudah perform dan tough guy dalam penegakkan korupsi di Indonesia. 

“Justru orang-orang tough guy yang diperlukan dalam membuat negeri cepat puluh dari sakit kronis,” kata Saut Sitomorang.  

Pertanyakan Tujuan Peralihan Status ASN

Saut pun berpendapat bahwa seharusnya tujuan dari proses peralihan status pegawai menjadi ASN ini adalah memilih pegawai yang mampu membangun kinerja, dedikasi, kompetensi dan integritas dalam pemberantasan korupsi. 

Baca Juga: Saat Ditanya Raffi Ahmad, Wika Salim Justru Tiba-tiba Sebut Arya Saloka, Ada Apa?

“Tujuan seleksi adalah memilih aparat penegak hukum yang mampu membangun nilai-nilai kinerja, dedikasi, kompetensi dan integritas yang pasti itu utama, yang lain-lain, misalnya sebagaimana logo KPK dengan garuda didalamnya itu sudah tuntas dengan hasil tes integritas,” ucap Saut.

“Jika tidak lulus tes masuk ASN, analoginya sama harus ada tabulasi tiap orang mengapa seseorang tidak lulus di lembaga yang sudah bekerja bertahun-tahun yang key performance indek (KPI) sudah terbukti,” tambahnya. 

Sementara itu sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan menilai pemecatan atau pemberhentiannya dan rekan kerja lainnya lantaran tak lolos tes wawasan kebangsaan tersebut sebagai upaya pihak-pihak tertentu untuk menyingkirkan orang-orang yang justru berintegritas di KPK. 

Baca Juga: Viral Video Seorang Wanita Peragakan Seleb Tiktok, Netizen: Sisca Kohl Low Budget

“Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri,” kata dia. 

Sementara itu, Sekjen KPK Cahya H. Harefa mengatakan KPK bakal segera mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan pegawainya dalam proses alih status menjadi ASN yang diklaim sebagai bentuk transparansi. 

Sampai saat ini KPK sudah menerima hasil tes wawasan kebangsaan tersebut dari BKN.

Baca Juga: Bahas Hewan yang Dilarang untuk Dikonsumsi, Shireen Sungkar Kaget Tahu Teuku Wisnu Pernah Makan Katak!

Namun, sampai saat ini hasil tes wawasan kebangsaan tersebut masih tersegel dan disimpan aman di Gedung Merah Putih KPK. 

“Saat ini, hasil penilaian asesmen TWK tersebut masih tersegel. Dalam waktu dekat akan diumumkan sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK,” pungkasnya. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah