Adapun penonaktifan salah satu pejabat (PT Pelni), itu merupakan masalah internal. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan dibatalkannya kajian di Bulan Ramadhan.
“Harus dibedakan!,” kata Irma Chaniago.
Irma Chaniago kemudian mengatakan, bahwa berita yang beredar jangan digoreng menjadi satu kasus. Ditambah lagi, saat ini merupakan Bulan Ramadan.
“Jangan digoreng menjadi satu kasus, itu tidak pantas. Apalagi ini saat Bulan Ramadan. Alangkah baiknya kalau ada permasalahan mustinya tabayyun,” imbau Irma Chaniago.
Baca Juga: Nadya Mustika Rahayu Melahirkan, Rizki DA Ungkap Arti Nama Anak Pertamanya
Irma Chaniago menekankan, jika PT Pelni dikabarkan mengatakan ada ustad yang radikal, itu sebenarnya tidak ada. Murni hanya karena miskomunikasi internal saja.
“Miskomunikasi antara penyelenggara dengan direksi, terkait dengan nama-nama yang akan mengisi ceramah. Itu yang terjadi,” jelas Irma Chaniago.
“Teman-teman yang menjadi penyelenggara ini, tidak melakukan komunikasi dan koordinasi lebih dulu dengan direksi. Sehingga tiba-tiba sudah diviralkan. Akhirnya timbul masalah, yang menjadi salah ketika diviralkan,” sambung Irma Chaniago.