Gempa Selatan Malang M6,1 ini merupakan gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan di zona Benioff yaitu pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam dan menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021
Berdasarkan lokasi episenter serta kedalaman dari hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi akibat adanya aktivitas subduksi.
Baca Juga: Ambil Bagian dalam Surga yang Tak Dirindukan 3, Reza Rahadian Akui Ada Tantangan Baru
Berdasarkan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Malang memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Gempa Selatan malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa subduksi lempeng selatan jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada. pic.twitter.com/cfPAJkbQuj— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021
Gempa yang terjadi di selatan Malang juga bukan termasuk gempa jenis megathrust namun termasuk Beinof.
Gempa m6,1 di selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunungapi, kecuali gunungapi tersebut memang sedang aktif. Jika gunungapi sedang tidak aktif maka gempa tektonik tidak akan dapat mempengaruhi aktivitas vulkanisme.— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021
Terdapat banyak laporan mengenai kerusakan rumah serta bangunan di beberapa lokasi seperti Lumajang, Blitar dan Malang.
Dampak gempa mencapai intensitas maksimum V-VI MMI (dlm peta tingkat guncangan berwarna kuning) shg gempa ini berpotensi merusak. Estimasi peta guncangan BMKG yg dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan tnyt benar gempa ini bnyk menimbulkan kerusakan bangunan rumah. pic.twitter.com/XwEgvWNUv7— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021
Setelah dilakukan monitoring oleh BMKG sampai pukul 16:10 WIB, telah terjadi gempa susulan sebanyak 3 kali dengan kekuatan magnitudo 3,1; 3,8; dan 3,6.
Mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). Sesar naik sebenarnya sensitif thd potensi tsunami, namun patut disyukuri bhw gempa inidi kedalaman menengah dan dgn mag 6,1 sehingga tdk cukup kuat utkk mengganggu kolom air laut, shg tdk potensi tsunami.— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) April 10, 2021***