Banjir Bandang di Flores Tewaskan Lebih Dari 50 Warga, Susi Pudjiastuti: Duka Cita Mendalam

- 5 April 2021, 08:50 WIB
Susi Pudjiastuti menyampaikan duka cinta yang mendalam atas peristiwan banjir bandang di Flores, NTT yang menewaskan lebih dari 50 warga.*
Susi Pudjiastuti menyampaikan duka cinta yang mendalam atas peristiwan banjir bandang di Flores, NTT yang menewaskan lebih dari 50 warga.* / ANTARA FOTO/HO/Dok. BPBD Flores Timur
PR TASIKMALAYA - Susi Pudjiastuti menyampaikan pesan duka untuk warga Flores, Nusa Tenggara Timur, yang menjadi korban bencana banjir bandang.

Susi Pudjiastuti berharap, warga yang terkena bencana dapat segera dievakuasi serta mendapat bantuan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @susipudjiastuti, pesan Susi Pudjiastuti itu disampaikannya melalui cuitan pada pagi ini, Senin, 5 April 2021.
 
Baca Juga: Teddy Gusnaidi: Kelompok Radikal Sengaja Menggunakan Label Agama untuk Memuluskan Kejahatan

"Duka Cita mendalam untuk saudara saudara kita, korban bencana Banjir Badang yg terjadi di Flores," tulis mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

"Semoga cuaca segera membaik dan pertolongan serta evakuasi bisa segera dilakukan," tutupnya.
 

Seperti yang telah diberitakan, bencana tanah longsor telah menimpa Desa Nele Lamadiken, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.


Bencana yang terjadi pada hari Minggu, 4 April 2021 itu menewaskan 54 orang, yang bertambah setelah sebelumnya yang tercatat ialah 20 orang.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, data jumlah korban ini diberitahukan oleh Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli di Kupang.

"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang," terangnya pada Minggu malam.
 
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 5 April 2021: Aries Sampai Virgo: Nasib Baik di Depan Mata!

"Sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan," Agustinus menambahkan.

Bencana longsor di Kecamatan Ile Boleng itu terjadi pada hari Minggu dini hari, jam 01.00 Wita.

Pada saat kejadian, daerah tersebut tengah mengalami hujan lebat dengan angin kencang dalam waktu yang cukup lama.
 
Baca Juga: Sebut Mertuanya Demen Lihat Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Shireen Sungkar: Pas Nikahan Nangis-nangis

Agustinus mengungkapkan, cuaca ekstrim itu telah memicu banjir dan tanah longsor yang menyeret kayu dan bebatuan besar ke arah pemukiman warga.

Tidak hanya memakan korban jiwa, banjir dan longsor itu juga menyebabkan hanyutnya barang-barang warga serta puluhan rumah.

Agustinus menyebut, proses pencarian korban masih belum selesai dilakukan oleh petugas yang memperoleh bantuan dari berbagai elemen masyarakat.
 
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, 5 April 2021: Libra Sampai Scorpio: Seseorang Hadir di Hidupmu!

"Ada korban meninggal juga yang ditemukan di Desa Nobo yang berada di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir," ungkapnya.

Ia mengatakan korban banjir bandang yang berada di daerah lain, yakni di sekitar wilayah Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, telah menewaskan empat orang warga.

Agustinus melanjutkan, pemerintah daerah dan masyarakat masih terus berjuang di lapangan untuk menanggulangi akibat dari bencana, baik dengan evakuasi korban ataupun menangani korban selamat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @susipudjiastuti ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x