"Begitu saya mencari jejak digital tidak menemukan seruan keras statement yang sama dari Puan Maharani dari berbagai Mega Korupsi," ungkap Bang Arief.
Hanya saja, Bang Arief tidak menemukan jejak digital Puan Maharani menyuarakan usut korupsi.
"Tidak pernah ada mbak Puan Maharani mengatakan usut tuntas sampai ke akar-akarnya, misalnya korupsi bansos," papar Bang Arief.
"Misalnya korupsi Jiwasraya, korupsi Asabri, korupsi ketenagakerjaan misalnya, gue gak pernah denger itu," ucap Bang Arief.
Baca Juga: Golkar dan PPP Makan Malam Bersama, Airlangga Hartarto Sebut Kedua Partai Banyak Kesamaan
Bang Arief menilai bahwa teroris dengan korupsi sama-sama extraordinary crime yang berpengaruh buruknya sama-sama besar bagi Indonesia.
Tanpa mengurangi rasa duka yang didapatkan para korban terorisme, Bang Arief menilai bahwa korban dari korupsi sama dahsyatnya, bahkan lebih dari jutaan orang yang akan merasakan dampaknya.
"Mungkin mbak Puan lupa ada banyak pakar yang mengatakan akar sesungguhnya dari terorisme adalah ketidakadilan," ujar Bang Arief.
"Artinya orang mudah dijebak atau masuk kedalam organisasi teroris ketika orang tersebut merasa tereksklusi dari kehidupannya," tambahnya.
Baca Juga: Sebut Jangan Pakai Istilah Bahasa Arab, Fahri Hamzah: Please, Sebut Saja Mereka Teroris