“Musuh menyerang dari depan, namun penghianat menusuk dari samping. Ironisnya, pengkhianat itu bukan dilakukan musuh, melainkan oleh teman dekat yang engkau percayai, cintai, tolongi, dan itu semua engkau lakukan tanpa pamrih. Angkhu Dhen,” tulis Tifatul Sembiring.***