Dede Yusuf pun menegaskan, pemecatan merupakan konsekuensi logis dari perilaku indisipliner kader karena perbuatan dan perilaku para kader yang telah dipecat tersebut tidak dapat ditolerir lagi.
Penegakan konstitusi partai, imbuh Dede Yusuf merupakan tindakan yang sah dan konstitusional.
Lebih lanjut, Dede Yusuf menuturkan bahwa norma-norma partai mestinya sudah dipahami oleh seluruh kader, khususnya kader-kader senior untuk dijalankan secara konsekuen.
“Kader-kader senior tentu sudah paham norma-norma yang ada di partai ini, oleh karena itu harus siap dengan konsekuensinya. Berani berbuat berani terima akibat,” ujarnya.
Untuk itu, Dede Yusuf menambahkan, mayoritas kader Partai Demokrat bisa menerima bahkan mendukung keputusan DPP melakukan pemecatan kepada sejumlah kader partai tersebut.
Tak hanya itu, Dede Yusuf pun mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini roda organisasi Partai Demokrat berjalan baik dari tingkat pusat hingga ke level ujung tombak di daerah.
Demokrat juga, ujarnya, sangat aktif memainkan peran sebagai pelindung rakyat maupun sebagai pengontrol pemerintah.
“Maka aneh kalau AHY dianggap gagal memimpin Demokrat. Gagalnya dimana? Kita serentak turun membantu masyarakat, kita juga selalu kritis atas kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat,” pungkasnya***(Heriyanto Retno/portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com)