Tidak hanya itu, menurutnya dalam dunia internasional ketokohan kedua orang Indonesia sudah diakui.
"Di samping itu kedua tokoh ini memiliki kredibilitas dan pengakuan secara internasional," pungkasnya.
Hassan Wirajuda juga menambahkan bahwa ketika Menlu Retno Marsudi hendak melakukan upaya terkait situasi di Myanmar.
Upaya tersebut menurutnya, justru mendapatkan protes dari elemen masyarakat di Myanmar hingga menggeruduk KBRI di Yangoon.
Masyarakat disana khawatir kehadiran Menlu Indonesia sebagai pengakuan terhadap pemerintahan kudeta.
Baca Juga: Absen Nama Jusuf Kalla hingga Susi Pudjiastuti, Said Didu Pertanyakan Kondisi Negeri
Sebagai sahabat dari Myanmar, Indonesia tentu harus tetap melakukan upaya namun dengan mengubah strategi yaitu melakukan 'backdoor diplomacy'.***