Baca Juga: Bekerja Sama dengan Jepang, Pemprov Bandung: Motor Listrik Akan Jadi Kendaraan Dinas ASN
Sehingga dia menegaskan bahwa yang seharusnya direvisi itu adalah kebijakannya dan juga pengetahuan Presiden Jokowi soal demokrasi.
“Padahal saya terus-menerus mengatakan ‘otak Presiden’, artinya kemampuan dia membuat public policy, bukan soal cacat otaknya, itu lain lagi,” kata Rocky Gerung.
“Jadi ‘otak Presiden’ artinya otak kabinet, apa isinya? Ya kebijakan, jadi apa yang mesti direvisi? Ya kebijakan, apa lagi? Pengetahuan dia tentang demokrasi,” lanjutnya.
Rocky Gerung pun menolak jika dirinya harus mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah benar terkait tidak diperlukannya oposisi dalam demokrasi.
Karena menurutnya hal itu justru suatu kesalahan, sehingga dia mengatakan bahwa apa yang menjadi pemahaman Presiden Jokowi itu salah.
“Kan masa saya bilang iya Presiden sudah benar, karena oposisi memang tidak diperlukan di dalam demokrasi, itu justru buruk,” ucap Rocky Gerung.
“Karena itu saya bilang tidak benar, karena itu ya direvisi, lalu kenapa orang marah?” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung menyampaikan kritik kepada Presiden Jokowi yang terkait dengan rencana revisi UU ITE.