PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean tanggai soal Din Syamsuddin yang sampaikan pendapatnya terkait Surat Keputusan Bersama (SKB 3 Menteri) yang membahas soal seragam sekolah.
Din Syamsuddin meminta soal pencabutan SKB 3 menteri, agar tidak menyimpang dari nilai-nilai dasar budaya Indonesia, dan hal ini mendapat tanggapan dari Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean bahkan menyebut bahwa Din Syamsuddin masuk ciri-ciri orang yang radikalis dengan meminta SKB 3 Menteri untuk dicabut.
Baca Juga: UU ITE Siap Direvisi, Refly Harun: Membedakan Hasutan, Penghinaan, Provokasi Itu Tidak Jelas
Sebelumnya, Din Syamsuddin menilai, SKB 3 Menteri tersebut lahir karena adanya polemik hijab di salah satu sekolah negeri di Sumatera Barat bertentangan dengan kearifan lokal jika ditinjau dari antropologis cultural dan sisi sosiologis.
“Perlu sekali dihilangkan, dicabut, ditarik, atau dengan bahasa moderat disarankan direvisi agar tidak menyimpang dari nilai-nilai dasar dan budaya Indonesia,” tutur Din Syamsuddin seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Jumat, 19 Februari 2021.
Din Syamsuddin menambahkan, dengan adanya SKB 3 Menteri justru akan mengurangi sisi religiusitas di lingkungan sekolah.
Senada dengan pendapat Din Syamsuddin, Siti Zuhro yang merupakan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyatakan, SKB 3 Menteri tersebut belum memiliki urgensi karena dinilai dapat memisahkan religiusitas dari dunia pendidikan.