Tanggapi Kasus Pemaksaan Siswi Berjilab di Padang, GP Ansor: Prihatin, Tak Pahami Makna Keberagaman

- 26 Januari 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi siswi berjilbab di sekolah.
Ilustrasi siswi berjilbab di sekolah. /Antara/Ahmad Subaidi/WSJ

PR TASIKMALAYA – Gerakan Pemuda (GP) Ansor merilis pernyataan sikap terhadap kasus pemaksaan siswi nonmuslim di SMK Negeri 2 Padang untuk berjilab oleh pihak sekolah.

GP Ansor merasa prihatin dengan munculnya perisitiwa pemaksaan terhadap siswi non muslim yang harus mengenakan jilbab tersebut.

Selain merasa prihatin , GP Ansor juga menilai bahwa peristiwa ini menunjukan bahwa ada pihak yang belum pahami secara mendalam makna keberagaman di Indonesia.

Baca Juga: Bareskrim Polri Gerak Cepat Panggil Ambroncius Nababan, Husin Shihab Beri Apresiasi: Salut!

Hal ini disampaikan GP Ansor dalam perilisan pers PP (Pimpinan Pusat) GP Ansor yang diterima PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Selasa, 26 Januari 2021.

“Munculnya kasus ini juga menunjukkan bahwa masih ada pihak-pihak yang belum memahami dengan mendalam makna keberagaman di Indonesia,” tulis GP Ansor.

Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Abdul Rochman juga menilai tindakan yang terjadi dialami siswi SMK Negeri 2 Padang tidak bisa dibenarkan.

Baca Juga: Terlibat Isu Rasisme terhadap Natalius Pigai, Ambroncius Nababan Disebut Pernah Nyaleg di Papua

Selain itu juga menyalahkan pihak sekolah yang ia nilai membuat regulasi bersifat memaksa dan bertolak belakang dengan nilai-nilai kebhinekaan yang dianut bangsa Indonesia.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x