Pantau Pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng, Anies Baswedan Saksikan Hal yang Memilukan

- 25 Januari 2021, 10:52 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau pasien Covid-19 yang dirawat di ruang ICU RSUD Cengkareng.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau pasien Covid-19 yang dirawat di ruang ICU RSUD Cengkareng. /Instagram@aniesbaswedan

PR TASIKMALAYA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan kunjungan ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, guna memantau perkembangan pasien Covid-19.

Berdasarkan unggahannya di akun Instagram miliknya, Anies Baswedan menyaksikan kejadian yang memilukan.

Mulai dari suasana di tempat isolasi pasien Covid-19 hingga proses pemakaman mereka yang menjadi korban jiwa.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Mahfud soal Ambroncius Nababan, Roy Suryo: Diragukan Ketegasannya

Dengan kalimat-kalimat bernada haru, Anies Baswedan menjelaskan bagaimana pasien Covid-19 meninggal dalam kesendirian.

"Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," ungkapnya.

Perkembangan para pasien Covid-19 juga senantiasa berada di bawah pantauan tenaga kesahatan dan dokter melalui kamera cctv.

Baca Juga: Diminta jadi Komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko: Saya Sanggupi, Ini Kompetensiku

"Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat," lanjut Anies.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @aniesbaswedan, ia mengungkapkan betapa ajal bisa menjadi sangat dekat dengan adanya pandemi ini.

"Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak," tulisnya.

Baca Juga: Siswi Nonmuslim Dipaksa Berhijab, Muannas: Memalukan! Hindari Sekolah Seperti ini

Sementara itu, keluarga yang tidak bisa menemani saat pasien menghembuskan nafas terakhirnya, hanya bisa menunggu di depan ruang jenazah.

"Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam," tutur Anies.

Anies kemudian mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 bukanlah sekedar angka statistik, melainkan proses penularan nyata yang bisa berujung pada kematian.

Baca Juga: Tanggapi Pengakuan Mbak You Menikah dengan Ular, Deddy Corbuzier: Menurut Gue Skizofrenia

"Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain," terang Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ia pun memaparkan fakta bahwa saat ini, penularan paling banyak terjadi kepada kaum muda, tetapi kebanyakan korban jiwa ialah mereka yang lansia.

Anies berpesan kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, kecuali yang mendesak dan mendasar.

Baca Juga: Pertanyakan Anies Baswedan Soal Formula E, Ferdinand Hutahaean: Balapan Mobil Listrik atau Balapan Korupsi?

"Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga," katanya.

Mengenakan masker memang tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk dilakukan dibanding risiko yang bisa dialami jika tidak mengenakannya.

"Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman," imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Tak Usah Menghina dengan Gambar Hewan untuk Menjawab Statement Orang Dungu!

Ia juga meminta masyarakat agar tidak lengah dan tetap menjaga jarak dengan siapapun yang ditemui, tak terkecuali keluarga sendiri.

"Tidak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman.

"Jadi jangan lelah, jangan lengah. Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua,” tandasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x