Sementara di Waingapu, Waikabubak, dan Bima, gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," tulisnya.
"Gempa Sumba yang terjadi merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT)," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).
Baca Juga: 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi: Ini Kedua Kalinya
Hingga pukul 07.00 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
"Masyarakat dihimbau untuk waspada karena akhir-akhir ini aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di Sumba sering terjadi," tulisnya.
"Catatan BMKG menunjukkan Gempa Sumba Timur pada 1 Oktober 2018; magnitudo 6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka. Selanjutnya Gempa Sumba Timur pada 2 Oktober 2018 kembali terjadi magnitudo 6,3 yang juga merusak banyak rumah," sambungnya.
View this post on Instagram