Ketua TGIPF Mahfud MD: Presiden Minta Polri Lanjutkan Penyelidikan Terkait Tragedi Kanjuruhan

15 Oktober 2022, 11:10 WIB
Mahfud MD menyampaikan bahwa Presiden Jokowi tetap meminta agar melanjutkan penyelidikan terkait tragedi Kanjuruhan. /Dok. PMJ News

PR TASIKMALAYA – Menkopolhukam yang juga menjadi ketuaTim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Mahfud Md mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta Polri untuk melanjutkan penyelidikan terkait dengan peristiwa yang telah menewaskan ratusan korban jiwa dan korban luka-luka.

"Yang tadi digarisbawahi Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana," kata Mahfud MD, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJ News, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Mahfud MD menjelaskan bahwa TGIPF telah menemukan temuan yang bisa untuk didalami saat tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. 

"TGIPF punya banyak temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami oleh Polri," jelasnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Gelas Mana yang Terisi Lebih Dulu? Pilihannya Cerminkan Karakter Anda, Ada yang Introvert

Selain itu, Mahfud MD mengatakan bahwa sejumlah pihak yang terkait dengan tragedi Kanjuruhan tersebut harus melakukan langkah-langkah sebagai bentuk tanggung jawab.

"Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia yang berkeadaban," tambahnya.

Seperti yang di ketahui bersama bahwa sebelumnya Mahfud MD menyampaikan jika pihaknya telah mengantongi bukti berupa rekaman CCTV dalam tragedi Kanjuruhan tersebut.

Mahfud MD juga menyatakan bahwa dalam tragedi Kanjuruhan tersebut lebih mengerikan dari apa yang telah beredar di sosial media maupun televisi.

Baca Juga: Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Narkoba, Kapolri Diberi Apresiasi oleh Pengamat ISESS

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV dan medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," tegasnya.

Sekedar informasi sebelumnya, TGIPF tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan laporan hasil investigasi mereka kepada Presiden Jokowi.

Menurutnya, ratusan korban yang meninggal dan terluka dalam Tragedi Kanjuruhan tersebut disebabkan karena berdesak-desakan saat berusaha keluar dari pintu stadion setelah adanya tembakan gas air mata.

"Yang mati dan cacat dan serta sekarang kritis itu dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan, itu penyebabnya," ujarnya.

Baca Juga: Nonton Konser BTS Yet to Come Busan Jam Berapa? Berikut Jadwal Tayang dan Link Nonton Gratisnya

Namun Mahfud MD menyebut bahwa dampak atau efek dari racun yang diakibatkan oleh gas air mata saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," tuturnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler