Tegur BNPT, Jusuf Kalla Minta Bukti soal Pesantren Terlibat Teroris: Silakan Ambil Tindakan

1 Februari 2022, 19:30 WIB
Jusuf Kalla menegur BNPT dengan meminta bukti terkiat dengan pesantren yang disebut telah terlibat teroris. //Instagram/@jusufkalla

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla meminta kepada BNPT untuk tidak beranggapan bahwa semua pondok pesantren terafiliasi jaringan teroris.

Jusuf Kalla menegaskan kepada BNPT agar menindak lanjuti pondok pesantren yang memang terafiliasi jaringan teroris.

Tindakan Jusuf Kalla ini, guna agar tidak terjadi kesalahpahaman dan perpecahan saling curiga antar pondok pesantren, yang berujung pada paradigma buruk masyarakat kepada seluruh pondok pesantren.

"Ya tentu kalau ada buktinya, silakan (BNPT) ambil tindakan. Jangan kemudian hanya mengeluarkan isu," kata Jusuf Kalla sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News pada, 31 Januari 2022.

Baca Juga: Haechan NCT dan Ryujin ITZY Dirumorkan Berpacaran, Netizen Bongkar Bukti-Bukti Baru Mengenai Keduanya

"Lalu semua pondok pesantren seperti dicurigai semuanya," ujar Jusuf Kalla.

Maka dari itu, Jusuf Kalla meminta agar BNPT segera merilis dan mempublikasikan, serta menindak pondok pesantren yang memang terindikasi jaringan teroris.

Namun, mantan Wakil Presiden ini juga mengatakan bahwa data yang dirilis oleh BNPT tersebut harus berbasis fakta.

Diketahui sebelumnya bahwa Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa sekiranya ada 198 pondok pesantren yang terindikasi jaringan teroris.

Baca Juga: Haechan NCT dan Ryujin ITZY Dirumorkan Berpacaran, Netizen Bongkar Bukti-Bukti Baru Mengenai Keduanya

Hal tersebut diungkap oleh Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, bahwa data tersebut merupakan bentuk peringatan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-framing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," ujar Direktur Pencegahan BNPT.

Untuk menghindari adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, Boy Rafli Amar menerangkan bahwa data tersebut bukan merujuk pada seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia.

Melainkan, dirinya menerangkan bahwa data tersebut hanya sebagai bentuk peringatan dini masyarakat agar lebih waspada pada cikal bakal tindak terorisme.

Baca Juga: 4 Zodiak Paling Beruntung Besok, 2 Februari 2022: Taurus Dijamin Sukses

"Sangat tidak benar dan tidak beralasan adanya narasi tuduhan terhadap BNPT yang seolah-olah menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia," ujar Boy Rafli.

"Apalagi menuduh data tersebut sebagai bagian dari bentuk Islamofobia," pungkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler