PR TASIKMALAYA – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi sempat ditegur oleh mahasiswa bernama Yudha.
Yudha menganggap jika aksi Dedi Mulyadi yang membersihkan sampah di pasar tak seharusnya dilakukan anggota DPR RI.
Tak hanya itu, Yudha bahkan menilai jika Dedi Mulyadi merupakan anggota DPR RI rasa Satpol PP.
Imbas menegur Dedi Mulyadi hingga videonya viral, Yudha pun disebutkan mengalami tekanan berat di media sosial.
Baca Juga: Tiongkok Kerja Sama dengan AS, Cegah Penghapusan Perusahaannya di Bursa Saham Amerika Serikat!
Pasalnya, video Yudha yang mempermasalahkan Dedi Mulyadi membersihkan sampah menuai kecaman dari netizen.
Dilihat PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @dedimulyadi71 pada Kamis, 25 November 2021, Dedi Mulyadi kembali menemui Yudha.
Dedi Mulyadi menjelaskan jika Yudha memiliki pandangan sendiri mengenai dasar hukum anggota DPR RI untuk memungut sampah.
“Yudha memiliki pandangan terkait pemisahan kekuasaan dalam Trias Politika ala Montesquieu, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” kata Dedi Mulyadi.
Terkait penilaian Yudha soal dirinya yang anggota DPR RI rasa Satpol PP, Dedi Mulyadi tak mempermasalahkannya.
“Saya katakan bahwa saya lebih baik menjadi anggota parlemen rasa Satpol PP dibanding hidup tidak punya rasa dan tidak punya karya,” jelas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Tangerang Selatan, Diadakan Senin hingga Jumat
Penilaian tersebut dianggap Dedi Mulyadi merupakan kebebasan Yudha untuk berpendapat sebagai warga Indonesia.
Namun, dia mengingatkan Yudha untuk mengetahui cara dan waktu saat memberikan kritikan terhadap seseorang.
“Selain itu, objek sasaran kritik sangat perlu untuk dipertajam lagi,” ungkap Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Kino Pentagon Positif Covid-19, Ini Kata Agensi dan Kondisi Anggota Lainnya
Meskipun mendapat kritik dari Yudha di depan umum, tapi Dedi Mulyadi justru mengucapkan terima kasih.
Dedi Mulyadi mengaku lebih bersemangat lagi untuk memungut sampah agar bisa dimanfaatkan.
“Saya semakin bersemangat untuk bersih-bersih dan mengurus sampah menjadi pupuk organik, maggot, dan energi terbarukan,” pungkas Dedi Mulyadi.***