PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, dr. Tirta menanggapi keputusan pemerintah yang meniadakan angka kematian korban Covid-19 pada indikator penanganan pandemi.
Diketahui bahwa tampilan jumlah kematian korban Covid-19 yang tertera pada indikator penanganan Covid-19 dihapus oleh pemerintah.
Meski penyebab dihapusnya jumlah kematian Covid-19 disebut karena distorsi penilaian data oleh Menko Marves melalui konferensi pers perpanjangan PPKM, beragam pendapat masyarakat tetap tersulut, termasuk dr. Tirta.
Baca Juga: Covid-19 Belum Reda, WHO Sudah Peringatkan Dunia Soal Kasus Virus Marburg yang Tak Kalah Mematikan
Melihat hal itu, dr. Tirta menduga pemerintah menyembunyikan kenyataan yang terjadi di lapangan terhadap penanganan Covid-19.
dr. Tirta bahkan mengkritik pemerintah yang ia anggap tidak sukses dalam penanganan Covid-19.
Bagi dr. Tirta, langkah pemerintah yang menghapus angka kematian pada indikator penanganan pandemi merupakan dalih untuk menunjukkan kesuksesan tak nyata.
"Bilang aja penanganan pandemi 'kurang sukses'," ujar dr. Tirta, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @dr.tirta pada 10 Agustus 2021.
"Makanya angka kematian dihapus dr indikator, biar bisa kelihatan sukses," ungkapnya.
Meski PPKM kembali diperpanjang, dr. Tirta menduga angka kematian Covid-19 tidak menurun sehingga indikator penanganannya dihapus pemerintah.
Baca Juga: Tes Psikologi: Cari Tahu Cara Mengatasi Stres Terbaik dari Gambar yang Pertama Kali DIlihat
Ia berpikir pemerintah perlu mengakui tindakannya yang menutupi angka kematian korban Covid-19 tersebut mungkin memang karena ketidaksuksesan.
"Karena angka kematiane (kematiannya) nggak turun-turun to? Makane (makanya) dihapuskan jadi syarat," tutur dr. Tirta
"Jadi cuma buat update. Wis to ngaku ae (sudahlah mengaku saja)," ujarnya.
Baca Juga: Temannya Malu Kalau Ketahuan Kerja di KPK, Febri Diansyah: Saya Terenyuh Mendengar Alasannya
Mengenai kritiknya terhadap pemerintah yang menghapus angka kematian Covid-19, dr. Tirta membeberkan alasan.
Menurut dr. Tirta, terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan upaya penanganan Covid-19 tidak berjalan dengan baik meski PPKM diperpanjang.
"Nggak usah malu-malu, kita terima kok. Dosis vaksin nggak merata. Faskes nggak imbang. (Tes) PCR di beberapa kota masih 5 hari (hasil keluarnya). Bansos korup," jelas dr. Tirta. ***