Abdul Aziz Dipecat, KNPI Agendakan KLB Pilih Ketum Definitif, Haris Pertama: Memang Kalau Palsu Terlihat

16 Maret 2021, 14:20 WIB
Haris Pertama tanggapi Abdul Aziz yang diberhentikan sebagai Ketua Umum DPP KNPI.* /Twitter @knpiharis

PR TASIKMALAYA- Belum usai masyarakat dipusingkang dengan kisruh politik yang terjadi di Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, kini tampaknya akan muncul wacana KLB lainnya yang disinyalir akan terjadi di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setelah Abdul Aziz diberhentikan sebagai ketua Umum (Ketum) DPP KNPI.

Terlepas dari KLB KNPI yang akan segera digelar itu, Haris Pertama yang merupakan mantan Ketum DPP KNPI sebelumnya ikut menyoroti Abdul Aziz yang kini dipecat dari jabatannya.

Melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter pribadinya itu, Haris Pertama menyebut bahwa pimpinan DPP KNPI Abdul Aziz sebagai ketum palsu.

Baca Juga: Terkait Presiden Tiga Periode, Rizal Ramli: Boleh Mimpi Kalau Prestasinya Lebih Hebat dari Xi Jinping

Adapun salah satu alasan pemberhentian Abdul Aziz, adalah kepengurusan KNPI yang vacum selama dua tahun.

Seperti diketahui, Abdul Aziz dinobatkan sebagai Ketua Umum KNPI berdasarkan hasil Kongres di Hotel Borobudur, Jakarta bulan Desember 2018 yang lalu.

Sebagaimana diberitakan Galajabar.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "KLB Demokrat Masih Panas, Kini Muncul Wacana KLB KNPI, Haris Pertama: Kalau Palsu Pasti Terlihat", Haris Pertama menyebut bahwa KNPI kubu Abdul Aziz tidak memiliki kader dan tidak pernah menggelar kegiatan rapat sama sekali.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Anies Baswedan Tuai Dikritik Karena Penataan JPO Terbuka hingga Isu Moeldoko Mundur dari KSP

Oleh karena itu, Haris Pertama mengaku heran dengan apa yang dilakukan Abdul Aziz.

Dari fakta tersebut, Haris berharap masyarakat Indonesia dapat menilai mana kepengurusan KNPI yang asli dan yang palsu.

WKWKWKWKWKWKWK Memang kalau palsu pasti akan terlihat. Tidak pernah rapat, tidak ada pasukan, dan tidak ada kegiatan. Masih aja ngaku ketum. Kena pecat deh !!!,” tulis Haris Pertama yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @knpiharis, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Perihal Presiden Tiga Periode, Benny K Harman: Soekarno Tidak Pernah Minta Jadi Presiden Seumur Hidup

Sebelumnya, KNPI telah terpecah menjadi 3 kubu yakni Noer Fajrieansyah, Abdul Aziz, dan Haris Pertama. Kemudian ketiga kubu tersebut menggelar kongres bersama.

Berdasarkan hasil rapat Pleno DPP KNPI kubu Haris Pertama yang digelar 7 Maret 2021 di Hotel Ritz Carlton, terdapat dua keputusan penting yakni penyatuan kembali KNPI dan pemberhentian Haris Pertama sebagai Ketua Umum.

Pemberhentian tersebut disebabkan karena Haris dinilai telah melakukan pelanggaran AD ART KNPI, terkait tata kelola organisasi, pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dan harta benda organisasi.

Baca Juga: Tanggapi Wacana 3 Periode, Presiden Jokowi: Sikap Saya Nggak Berubah, Janganlah Membuat Kegaduhan Baru

Selang enam hari kemudian, pengurus DPP KNPI kembali menggelar rapat pleno di Lorin Hotel Sentul dengan agenda tunggal memberhentikan Abdul Aziz sebagai Ketua Umum DPP KNPI.

Berdasarkan hasil rapat pleno tersebut, salah satu alasan pemberhentian Abdul Aziz adalah kepengurusan yang vakum selama dua tahun.

Setelah menggelar rapat pleno pemberhentian Abdul Azis sebagai Ketua Umum DPP KNPI, Dian Assafri ditunjuk sebagai Plt. Ketum KNPI. Menurut Dian, KNPI akan segera menggelar KLB untuk memilih Ketua Umum DPP KNPI definitif.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tak Berniat Jabat 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Alhamdulillah

Oleh karena itu, dirinya akan segera membicarakan hal ini dengan pemilik suara di KNPI yaitu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).

Selain itu, Dian juga menyarankan agar KLB dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Oleh karena itu, dirinya pun segera melayangkan surat ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Berdasarkan AD ART KNPI, KLB tersebut hanya ditujukan memilih Ketum KNPI periode 2018 hingga 2021.*** (Dharma Anggara/Galajabar.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galajabar

Tags

Terkini

Terpopuler